Olah Sampah Jadi Berkah, TPST Buduk Budi Daya Maggot untuk Mengurai Sampah

Menurutnya, budi daya maggot dengan memanfaatkan sampah baru dan pertama kali ada di Indonesia.

Tribun Bali/I Komang Agus Aryanta
Adi Akhmad Amdillah saat memperlihatkan budi daya maggot di TPST Desa Buduk, Kecamatan Mengwi, Senin (21/10/2019) 

TRIBUN-BALI.COM, MANGUPURA - Sampah memang menjadi masalah besar dalam kehidupan sehari-hari.

Bahkan kini desa dan beberapa wilayah di Bali, khususnya di Badung  gencar dalam memerangi sampah.

Namun sayangnya, pengelolaan sampah hingga kini terlihat belum maksimal. Pasalnya saat sampah itu dikumpulkan, sebagian besar sampah itu dibuang begitu saja dan dibakar. 

Berbeda dengan tempat pengelolaan sampah terpadu (TPST) desa Buduk, Kecamatan Mengwi Badung.

Kini TPST tersebut memanfaatkan sampah untuk membudidayakan maggot.

Maggot tersebut pun bisa dijual kembali sebagai bahan pakan ternak.

Bahkan sisa sampah yang dimakan maggot bisa menjadi pupuk organik yang sangat luar biasa.

Hal itu dikatakan  Adi Akhmad Amdillah, yang merupakan pengelolahan sampah sebagai pakan maggot di TPST Buduk Mengwi. 

Bali United Kebobolan Setengah Lusin Gol, Strategi Teco Sudah Terbaca Coach Gomez?

Siswa SMA Nyamar Jadi Wanita Cantik di Facebook Hingga Pemuda Ini Jatuh Cinta Lalu Raup Rp 141 Juta

Pria yang merupakan anggota komuninas Black Soldier Fly (BSF) Indonesia itu mengatakan, budi daya maggot dengan memanfaatkan sampah merupakan kerja samanya dengan TPST Desa Buduk dengan Koloni BSF Indonesia.

Menurutnya, budi daya maggot dengan memanfaatkan sampah baru dan pertama kali ada di Indonesia. 

“Mungkin kalau sebagian besar TPST belum maksimal mengolah sampah. Bahkan jika sampah itu diolah, pasti ada juga sampah dibuang ke TPA. Tidak semua sampah itu diolah,” kata Adi Akhmad Amdillah saat ditemui Tribun Bali Senin (21/10/2019).

Pihaknya mengatakan, dengan membudidayakan maggot di TPST akan membuat sampah itu menjadi kebutuhan.

Pasalnya, ada beberapa jenis sampah yang bisa dijadikan sebagai pakan maggot tersebut.

Ia pun mengakui bahwa pengembangan atau budi daya maggot tidaklah susah.

Sebab pakan maggot diperoleh dari sampah organik yang saat ini menjadi momok bagi lingkungan.

Sumber: Tribun Bali
Halaman 1 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved