Sering Dianggap Galak karena Wajah? Dokter Kecantikan Membagikan Cara Mengatasinya
Tampilan wajah seseorang berdampak besar terhadap penilaian kesan pertama. Tak jarang ekspresi wajah seseorang memengaruhi interaksi sosial
TRIBUN-BALI.COM - Tampilan wajah seseorang berdampak besar terhadap penilaian kesan pertama.
Tak jarang ekspresi wajah seseorang memengaruhi interaksi sosial mereka dengan orang sekitar.
Masalah ekspresi-ekspresi wajah yang tampak dominan tersebut sebetulnya bisa diatasi lewat perawatan di klinik estetika.
Untuk ekspresi galak, misalnya, dr. Rudy Adiputra, MARS, M. Biomed AAM dari Insta Beauty Aesthetic & Anti Aging Clinic memberi penjelasannya.
Menurut dia, hal itu bisa disebabkan oleh beberapa hal. Seperti kontraksi otot dahi yang terlalu kuat atau alis yang terlalu tinggi.
• Kunjungi Air Terjun Matayangu, Wulan Guritno Bersyukur Bisa Kembali dengan Selamat
• Reaksi Zodiak Saat Dihina, Cancer Diam-diam Balas Dendam, Gemini Paling Tenang
"Kami akan lihat dulu angry face-nya karena apa. Untuk mengatasinya lebih ke arah merelaksasi otot sehingga otot marahnya tidak terlalu dominan," jelas Rudy dilansir dari Kompas.com, Sabtu (19/10/2019).
Sama halnya jika seseorang memiliki ekspresi wajah sedih atau muram. Rudy menjelaskan, ekspresi tersebut bisa saja terjadi karena bagian pelipis yang kosong atau sudut bibir yang turun.
Jika ada volume bagian wajah yang hilang atau kontraksi otot berlebih, kata Rudy, botox bisa menjadi opsi perawatan untuk mengatasinya.
Setelah botox disuntikkan ke area tersebut, otot-otot di sekitarnya otomatis akan lebih rileks.
Pada sudut bibir, misalnya, botox bisa membuat area tersebut menjadi lebih terangkat.
Sehingga, orang tersebut akan terlihat seolah terus tersenyum karena tidak ada yang menarik sudut bibir ke arah bawah.
• Ini 5 Tokoh yang Digadang Jadi Calon Menteri Jokowi, Sudah Datang ke Istana Kepresidenan
• Lamborghini MIliknya Terbakar, Raffi Ahmad Pusing sampai Ingin Menangis Pikir Biaya
Ekspresi tertentu juga bisa saja dihasilkan karena volume di pipi berkurang.
Sehingga, bibir otomatis akan turun karena tidak ada yang menopang sudut bibir.
"Itu bisa disuntikkan botox, otomatis otot rileks dan sudut bibir naik. Filler di sudut bibir juga bisa," kata dia.
Rudy menjelaskan, contouring bukanlah prosedur untuk mengubah wajah, melainkan membuat wajah agar terlihat lebih proporsional.
Memperindah fitur wajah akan membuat seseorang menjadi lebih percaya diri. Hal ini pada akhirnya bisa meningkatkan kualitas hidup.
"Kalau sudah lebih percaya diri dijamin kualitas hidup lebih baik. Lebih aktif bekerja, lebih aktif bersosialisasi, dan lainnya," kata Rudy.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Yuk, Hilangkan Kesan Wajah Galak dengan Perawatan Estetika"