KPPAD Bali Ucapkan Selamat, Bintang Puspayoga Jadi Perempuan Pertama dari Bali Menjabat Menteri,
Divisi Hukum dan Advokasi KPPAD mengucapkan selamat kepada Bintang Puspayoga yang diangkat menjadi Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Anak.
Penulis: I Wayan Sui Suadnyana | Editor: Meika Pestaria Tumanggor
Laporan Jurnalis Tribun Bali, I Wayan Sui Suadnyana
TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Rasa penasaran masyarakat Bali terkait siapa yang menjabat sebagai menteri dari Pulau Dewata akhirnya terjawab sudah.
Pada periode kedua pemerintahannya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) bersama wakilnya KH Ma'ruf Amin akhirnya mempercayakan I Gusti Ayu Bintang Darmawati untuk bergabung di Kabinet Indonesia Maju.
Istri dari eks Menteri Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah (Kemenkop UKM) Anak Agung Ngurah Gede Puspayoga itu ditempatkan sebagai Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Anak (PPA).
Ia pun akhirnya menggantikan Menteri PPA sebelumnya yang dijabat oleh putri asal Papua Yohana Susana Yembise.
Diangkatnya Bintang Puspayoga sebagai Menteri PPA mendapat tanggapan dari Komisi Pengawasan Perlindungan Anak Daerah (KPPAD) Provinsi Bali.
Divisi Hukum dan Advokasi KPPAD Bali Ni Luh Gede Yastini mengucapkan selamat kepada Bintang Puspayoga.
"Selamat dulu sih kepada ibu Bintang, semoga bisa menjalankan tugas dengan baik," kata Yastini saat dihubungi Tribun Bali, Rabu (23/10/2019) siang.
Dirinya mengaku bangga akhirnya ada perempuan pertama dari Bali yang menjabat sebagai menteri.
Jika melihat isu yang berkembang beberapa bulan terakhir, nama Bintang Puspayoga sejatinya tidak terlalu mengemuka sebagai salah satu kandidat menteri.
Nama-nama yang muncul sebagai calon menteri justru lebih banyak pada tokoh-tokoh publik yang selama ini memang dekat dengan dunia politik.
Nama-nama yang sempat beredar diantaranya, Wakil Gubernur (Wagub) Bali Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati (Cok Ace), eks anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Bali Gede Pasek Suardika dan juga Bupati Tabanan Ni Putu Eka Wiryastuti serta Politisi Partai Nasdem I Gusti Putu Artha.
Selain itu sempat muncul pula nama putra Bali lainnya seperti Prof. Gde Pitana yang memang berkiprah di Kementerian Pariwisata dan Anak Agung Gede Ngurah Dwipayana yang menjabat sebagai Staf Khusus Kepresidenan serta Rektor Unud Prof Made Bakta. (*)