Polres Gianyar Tilang 2.601 Pelanggar pada Operasi Zebra 2019, Pelanggar Didominasi Siswa SMA
Selama Operasi Zebra Agung 2019 dalam kurun waktu 14 hari, Polantas Polres Gianyar, berhasil menilang 2.601 pelanggar lalu lintas
Penulis: I Wayan Eri Gunarta | Editor: Meika Pestaria Tumanggor
TRIBUN-BALI.COM, GIANYAR – Selama Operasi Zebra Agung 2019 dalam kurun waktu 14 hari, Polantas Polres Gianyar, berhasil menilang 2.601 pelanggar lalu lintas dengan menyasar banyak lokasi setiap tiga kali dalam sehari.
Pelanggar didominasi oleh pelajar SMA sebanyak 2.227 pelanggar, dan banyak terjaring di Kecamatan Tampaksiring.
Jika dibandingkan dengan Operasi Zebra Agung 2018, jumlah pelanggar kali ini jauh lebih sedikit.
Sebab tahun 2018 lalu, jumlah pelanggar yang berhasil ditilang mencapai 4.000 orang.
Jumlah kecelakaan lalu lintas selama operasi zebra 2019 berlangsung juga jauh lebih sedikit.
• Stadion Kapten I Wayan Dipta Dipilih Jadi Tempat Laga Persahabatan Timnas Indonesia U-22 vs Iran
• Nyelonong Renang Berujung Maut, Ini Cerita Petugas Dan Warga Tentang Kejadian di Hotel Oranjje
Tahun ini, laka lantas sebanyak delapan kasus, dengan korban tewas satu orang.
Sementara tahun lalu sebanyak 11 kasus laka, korban tewas empat orang.
KBO Lantas Polres Gianyar, IPTU Anton Suherman mengatakan, meskipun jumlah pelanggar dan kasus kecelakaan selama Operasi Zebra Agung 2019 ini jauh lebih sedikit dibandingkan tahun lalu, pihaknya masih belum puas.
“Intensitas kecelakaan tahun ini berkurang, tahun lalu 11 kasus, sekarang delapan kasus. Jumlah pelanggar tahun 2.601 dan tahun lalu mencapai 4.000, meskipun secara statistik mengalami pengurangan signifikan, kami tetap belum puas,” ujarnya seizin Kasatlantas Polres Gianyar, AKP Laksmi Trisna Dewi.
• Ahmad Dhani Disebut Akan Dampingi Anies sebagai Wagub Jakarta, Muncul Juga Paket Pilpres 2024
• Sudah Siapkan Wasiat Untuk Anaknya, Ini Sederet Bisnis yang Diwariskan Yuni Shara
Terkait jumlah pelanggar yang didominasi pelajar SLTA, pihaknya akan langsung melakukan evaluasi.
Mulai dari akan berdiskusi dengan pihak sekolah hingga orangtua, dengan tujuan untuk mengetahui penyebab para siswa lebih cenderung membawa kendaraan sendiri, daripada memanfaatkan fasilitas angkutan siswa gratis yang disediakan Pemkab Gianyar.
“Kita akan cari tahu kendalanya, lalu kita sampaikan ke pemerintah supaya difasilitasi. Intinya, kami ingin Gianyar ini menjadi roll model tertib berlalu lintas,” ujarnya. (*)