Ibunya Gemetar Lihat Bahar Yang Pulang Dari Bali Bunuh Dan Kubur Surono di Lantai Musala
Memakai bahasa Indonesia yang lancar, perempuan itu menceritakan kenapa dirinya sampai mengamini perbuatan anaknya
Busani mengatakan, sikap Surono tetap tidak berubah.
Dia tidak menganggap dirinya sebagai istri.
Hal itu ditambah dengan kecilnya hasil kebun kopi yang diberikan kepada Busani.
Sampai akhirnya, sekitar bulan Maret lalu, atau beberapa pekan sebelum Surono tewas, Busani 'curhat' kepada anaknya, Bahar.
Curhat itu antara lain perihal ketidaksukaan Surono kepada istri Bahar.
"Saya bilang kalau bapaknya tidak suka sama menantu, atau istrinya Bahar," tuturnya.
Selain cerita itu, Busani juga menuturkan kalau dirinya dipukul oleh sang suami.
Pemukulan dilakukan memakai sandal di bagian lengan atas kanan.
"Saya cerita kalau saya habis dipukul sampai lebam. Dipukul pakai sandal. Mendengar cerita saya, Bahar langsung bilang 'lek ngono, tak pateni ae (kalau begitu aku bunuh saja)'," kata Busani sambil menirukan ucapan anaknya ketika itu.
Mendengar perkataan anaknya, Busani pun tidak melarangnya.
Dia malah bilang 'terserah' dan 'ikhlas'.
"Saya bilang, 'saya ikhlas' dan 'terserah kamu'," tuturnya.
Menurutnya, keinginan membunuh Surono berasal dari Bahar.
Namun dia mengakui tidak melarangnya.
Akhirnya pada suatu malam di akhir Maret 2019, Bahar menelepon dirinya.