Runtuhnya Tembok Berlin dan Suka Cita 2 Juta Warga Ditemani Bir serta Champagne

Aksi massa ini didorong oleh runtuhnya Uni Soviet serta penerapan sejumlah reformasi liberal yang dilakukan oleh Jerman Timur sebelumnya.

Editor: Rizki Laelani
(AFP/GERARD MALIE, ODD ANDERSEN)
Warga Berlin Barat berkumpul di depan Tembok Berlin. Pada saat yang sama, para penjaga perbatasan dari Jerman Timur membuka titik persimpangan baru di antara dua wilayah tersebut. Foto ini diambil pada tanggal 11 November 1989. 

Beberapa jurnalis menggambarkan peristiwa tersebut sebagai pesta rakyat terbesar dalam sejarah dunia.

Setelah tembok pemisah berhasil dibuka, massa mulai melintasi pagar.

191 Orang Tewas

Arsip pemberitaan Harian The Guardian, 11 November 1989 menggambarkan, para penduduk melintasi tembok dengan sukacita, heran, tangis, dan tawa.

Meski telah dirusak oleh massa dengan hanya bermodalkan tangan dan palu.

Namun beberapa hari kemudian, tembok kembali dirobohkan dengan menggunakan alat berat seperti crane hingga buldozer.

Segera setelah tembok yang menghalangi aktivitas masyarakat Berlin tersebut menghilang, warga kota kembali bersatu sejak dipisahkan pada tahun 1945.

Seorang warga kemudian menuliskan kalimat "Hanya hari ini, perang benar-benar telah usai", pada bagian tembok yang telah runtuh.

Sejak didirikan pada tahun 1961, sebanyak 5.000 orang gagal menembus blokade tembok.

Selain itu, sebanyak 191 orang meninggal dunia dalam usaha untuk melintasi tembok pembatas tersebut.

Meski begitu, proses reunifikasi atau bergabungnya Jerman Barat dan Timur terjadi pada tanggal 3 oktober 1990 atau hampir setahun setelah runtuhnya tembok pemisah tersebut.

Proses ini membuat 17 juta warga di Jerman dan wilayah di timur Eropa punya kesempatan untuk memiliki properti di wilayah barat.

Selama itu pula, pabrik-pabrik dan perusahaan di wilayah Timur tutup lalu dibeli oleh para pengusaha dari Barat.

Runtuhnya simbol pemisah ini juga menandai era baru berakhirnya perang dingin.

Banyak Pengangguran

Sumber: Kompas.com
Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved