Program JKN-KIS Mengingatkan Kita Untuk Bergotong-royong
Prinsip-prinsip yang terkandung di dalam program JKN-KIS sangatlah luar biasa, terutama prinsip gotong-royong.
TRIBUN-BALI.COM, GIANYAR - Sederhana dan bersahaja, itulah sosok dr. A.A Gede Oka Beratha (52).
Dokter yang beralamat praktek di Banjar Tegallalang Gianyar ini merupakan salah satu Dokter Praktek Perorangan (DPP) yang bekerjasama dengan BPJS Kesehatan Cabang Klungkung untuk memberikan pelayanan primer kepada peserta Jaminan Kesehatan Nasional Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS) di wilayah Kabupaten Gianyar.
Ia juga merupakan salah satu dokter yang paling lama bekerjasama dari sejak jaman PT Askes (Persero).
Sosoknya yang sederhana dan bersahaja tersebut memberikan kenyamanan kepada peserta JKN-KIS yang berobat ke tempatnya. Mayoritas pesertanya berasal dari desa tegallalang.
Ia sendiri merasakan kebanggan tersendiri ketika melayani peserta JKN-KIS.
Menurutnya sebagai Fasilitas Kesehatan Tingkat pertama (FKTP) yang bertugas memberikan pelayanan kepada peserta JKN-KIS tidak ada bedanya dengan memberikan pelayanan kepada masyarakat umum.
“Sebagai dokter memang tugasnya untuk memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat siapapun itu tanpa diskriminasi, oleh sebab itu kita harus mengedepankan rasa tulus terlebih dahulu sehingga pelayanan yang kita berikan dapat memberikan kepuasan kepada pasien, jika mereka puas kita pun akan bangga,” tegas Gung Oka, sapaan akrabnya.
Khusus peserta program JKN-KIS, menurutnya sangat menarik untuk diceritakan, tentunya menyangkut hal positif, karena prinsipnya selalu berfikir positif terhadap suatu hal.
Ia merasakan program JKN-KIS merupakan program yang memiliki tujuan yang sangat mulia, prinsip-prinsip yang terkandung di dalamnya sangatlah luar biasa, terutama prinsip gotong-royong.
“Semua tentu tahu bahwa sistem subsidi silang pada program JKN-KIS yaitu yang sehat membantu yang sakit, yang kaya membantu yang miskin itulah wujud utama prinsip gotong-royong yang selama ini diajarkan oleh orang tua kita, hal inilah yang membuat saya sangat mendukung program ini selain juga selaras dengan profesi saya untuk melayani masyarakat khususnya dalam bidang kesehatan,” ungkap Gung Oka.
Tidak dapat dipungkiri bahwa kehidupan di desa khususnya di bali masih lekat dengan prinsip gotong-royong, di desa terdapat adat yang sangat melekat seperti misalnya kegiatan suka duka, gotong-royong membersihkan lingkungan, rapat rutin, arisan dan lain sebagainya menurut Gung Oka merupakan wujud nyata gotong-royong ini, sedangkan secara nasional, JKN-KIS secara luar biasa menerapkan prinsip ini.
Oleh sebab itu ia selalu mengingatkan peserta JKN-KIS yang datang berobat ke prakteknya untuk memahami prinsip ini.
“Saya selalu ingatkan peserta JKN-KIS tentang prinsip gotong-royong ini dan selalu mengedukasi mereka untuk rutin membayar iuran karena menjadi salah satu faktor penting dalam program ini, saya juga edukasi mereka tentang pentingnya untuk mengikuti prosedur yang berlaku agar semuanya dapat berjalan lancar, dan tidak lupa terakhir saya edukasi mereka untuk senantiasa menjaga kesehatan dengan pola hidup yang sehat sebagai upaya preventif,” tutup Gung Oka. (*)