Berita Banyuwangi
Bupati Dharmasraya Sumatera Barat Bawa Forpimda untuk Tiru Mal Pelayanan Publik Banyuwangi
“Kami banyak mendengar tentang good practice pelayanan publik di Banyuwangi. Kami ingin mengadopsi pelayanan publiknya, khususnya Mall Pelayanan Publi
TRIBUN-BALI.COM, BANYUWANGI - Tertarik dengan beragam inovasi pelayanan publik yang digulirkan Banyuwangi, Bupati Dharmasraya Provinsi Sumatera Barat, Sutan Riska Tuanku Kerajaan, bertandang ke daerah di ujung timur Pulau Jawa ini.
Secara khusus, mereka berniat melakukan studi tiru tentang Mal Pelayanan Publik (MPP).
Sutan Riska membawa 25 anggota rombongannya yang terdiri dari Forum Pimpinan Daerah (Forpimda), Ketua DPRD, Ketua MUI, Ketua KPU, serta jajaran pejabat teras Pemkab Dharmasraya.
“Kami banyak mendengar tentang good practice pelayanan publik di Banyuwangi. Kami ingin mengadopsi pelayanan publiknya, khususnya Mall Pelayanan Publik,” kata Sutan Riska saat diterima Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas di Pendopo Kabupaten, Jumat (29/11/2019).
• Ratusan Atlet Berebut Hadiah dengan Total Rp 207 Juta di Kejuaraan Tenis Meja PRG Cup I
• BREAKING NEWS Wapres Ma’ruf Amin Buka Rapimnas Kadin 2019 di Nusa Dua Bali, Ini Yang Disampaikannya
• Debat Sengit Soal FPI, Kritik Tajam Budiman Sudjatmiko Langsung Ditanggapi Begini Oleh Rocky Gerung
Menurut Sutan, yang dilakukan Banyuwangi ini sangat bermanfaat bagi warga.
Dari pengamatan dia usai mengunjungi Mal PP Banyuwangi sebelumnya, pelayanan ini sangat memudahkan warga.
Ini karena layanannya telah mengintegrasikan pengurusan dokumen/perijinan dari berbagai instansi.
“Ini keren. Ada mall pelayanan yang mengintegrasikan semua pemangku kepentingan, mulai dari pemda hingga instansi vertikal. Sangat menginspirasi. Kami ingin membikin seperti ini di Dharmasraya,” kata Sutan.
MPP Banyuwangi saat ini telah melayani 202 layanan pengurusan dokumen/perijinan lintas sektoral.
Mulai dari pengurusan surat yang dikeluarkan pemkab, kepolisian, Kementerian Agama, Badan Pertanahan Nasional, BPJS, Kantor Pajak Pratama, hingga imigrasi.
• Spekulasi Hamdi, Bertahan di BU atau Hengkang ke Klub Asal Aceh
• Curiga Bau Menyengat, Pegawai Temukan WN Swedia Ini Tewas Membusuk di Kamar Penginapannya di Kuta
Layanan ini bahkan menyediakan ruang untuk konsultasi masalah pernikahan dan keluarga yang disediakan oleh Kementerian Agama.
Selain itu juga ada layanan terpadu bagi mereka yang akan bekerja di luar negeri.
Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas menyambut hangat kehadiran rombongan ini.
Anas berharap agar momen ini bisa menjadi ajang tukar inovasi antar daerah.
"Kami harap bapak juga membagikan inovasinya kepada kami. Di tengah prestasi yang kami raih, sebenarnya masih banyak tantangan yang harus kami selesaikan," jelas Anas.
• Begini Pesan Yabes Tanuri ke Skuat Bali United di Lima Laga Sisa Liga 1
• Lakukan Kunjungan, Menteri BUMN: Pelabuhan Benoa Harus Jadi Kawasan Turis Terpadu Kelas Dunia
Dalam kesempatan itu, Anas menjelaskan bahwa selain MPP yang ada di tengah kota, Banyuwangi juga membuka pasar pelayanan di areal pasar di wilayah Kecamatan Genteng.
Pasar pelayanan publik ini didirikan sebagai solusi atas geografis Banyuwangi yang terluas di Jawa Timur.
Ini menyebabkan warga di kawasan Banyuwangi selatan harus menempuh jarak yang jauh bila mengurus dokumen ke pusat pemerintahan.
• Sebut Belum Juara, Pelatih Bali United Teco: Satu Poin Lagi di Semen Padang, Kami Juara
• Tinggal Butuh Satu Poin, Bali United Berpeluang Pesta Juara Liga 1 di Kota Padang
"Namun dengan adanya Pasar Pelayanan Publik di Genteng ini, mereka cukup datang ke sini. Tidak perlu jauh-jauh dan buang waktu ke kota. Karena pasar pelayanan ini telah membuka layanan pengurusan 90 jenis surat perijinan. Ini adalah cara kami untuk mempercepat dan mempermudah pelayanan kepada masyarakat,” kata Anas.
Anas menambahkan, selain MPP, Banyuwangi juga memiliki banyak inovasi pelayanan publik yang lain. Di antaranya, program penanganan masalah sosial.
"Mulai dari Rantang Kasih, pemberian makanan gratis setiap hari kepada warga lansia miskin; Gancang Aron, pengantaran obat dari RSUD ke rumah warga miskin berkolaborasi dengan ojek online, GOJEK; Siswa Asuh Sebaya (SAS); hingga Gerakan Daerah Angkat Anak Muda Putus Sekolah (Garda Ampuh)," pungkas Anas. (*)