Musim Hujan di Bali dan Indonesia Umumnya Datang Terlambat, Begini Penjelasan BMKG
Menurut Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika ( BMKG), musim hujan di Indonesia memang terlambat
Musim Hujan di Bali dan Indonesia Umumnya Datang Terlambat, Begini Penjelasan BMKG
TRIBUN-BALI.COM, JAKARTA - Anda tentu bertanya-tanya mengapa musim hujan di Pulau Bali dan wilayah Indonesia umumnya datang terlambat tahun ini.
Menurut Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika ( BMKG), musim hujan di Indonesia memang terlambat dari yang diprediksi.
Sejauh ini, BMKG menyebut, baru 16 persen wilayah Indonesia yang masuk musim hujan.
Deputi Klimatologi BMKG Adi Ripaldi mengatakan, terlambatnya musim hujan di wilayah Indonesia disebabkan fenomena El Nino yang terjadi pada semester pertama 2019.
Meski intensitasnya lemah, El Nino tetap menjadi faktor utama. Tidak hanya itu, penyebab lainnya adalah adanya fenomena Dipole Mode di sebelah barat daya Sumatera yang menyebabkan laut di wilayah Indonesia menjadi dingin.
• Coach Teco Apresiasi Perjuangan Spaso Sepanjang Laga Bali United vs Persib Bandung
• Ramalan Zodiak Cinta Sabtu 30 November 2019: Hubungan Libra Semakin Berjarak, Gemini CLBK, nih!
• Ibu Atlet Senam Proyeksi Sea Games Ini Kaget, Anaknya Dipulangkan dengan Tudingan Tidak Perawan
Dipole Mode adalah fenomena penyimpangan suhu permukaan air laut.
"Tahun ini di semester pertama 2019, kita ada El Nino walaupun lemah, bulan Juli-nya netral. Ada gangguan kedua namanya Dipole Mode di sebelah Barat Daya Sumatera. Itu mirip El Nino cuma terjadinya di sebelah Barat Daya Sumatera di Lautan Hindia," kata Adi seusai konferensi pers di BNPB, Jumat (29/11/2019).
Adi mengatakan, fenomena Dipole Mode yang menyebabkan laut dingin akan membuat penguapan air kurang sehingga awan dan hujan juga menjadi kurang.
Kemudian, laut dingin ini juga menyebabkan baliknya angin musim di Indonesia terlambat.
"Seharusnya angin musim kita di akhir Oktober sudah mulai balik dari angin timuran jadi angin baratan. Jadi dua faktor ini, suhu laut kita yang dingin, angin musimnya terlambat sehingga awal musim hujan kita terlambat," kata Adi.
• Kembali Tampil Setelah Kepergian Lelhy, Kontra Persib Momen Spesial Sekaligus Emosional Bagi Spaso
• Persib Bandung Takluk 2-3 dari Bali United, Umuh Muchtar Soroti Keputusan Wasit, Ada Bukti Video
Hal ini pun membuat beberapa wilayah di Indonesia mengalami hari tanpa hujan di beberapa wilayah.
Bahkan ada yang mencapai lebih dari 200 hari atau hampir tak ada hujan selama tujuh bulan.
Hal itu antara lain terjadi di wilayah Lampung, Banten, Jawa Timur, Bali, dan Nusa Tenggara Timur (NTT).
"Itu memang sudah kami prediksi sebelumnya, hujan akan terlambat sehingga harus waspada daerah yang kekeringan tadi," kata dia.
Lebih jauh Adi mengatakan, kondisi 2019 ini mirip dengan kemarau ekstrem yang pernah terjadi pada 2015 lalu. Wilayahnya pun, kata dia, masih didominasi oleh daerah yang sama.
Kendati demikian, kemarau ekstrem kali ini tidak separah yang terjadi pada empat tahun lalu.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Mengapa Musim Hujan di Indonesia Datang Terlambat?