12 Staf Kementerian Pertanian dan Perikanan Timor Leste Belajar Ubinan Sayur dan Buah di Bali
Pelatihan ini sekaligus teknik mengubinnya untuk memprediksi hasil dari teknologi yang dilakukan dalam satu bidang kajian budidaya pertanian.
Penulis: I Wayan Sui Suadnyana | Editor: Meika Pestaria Tumanggor
TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Sebanyak 12 orang staf Departemen Holtikultura Kementerian Pertanian dan Perikanan Timor Leste belajar mengenai ubinan sayur dan buah di Bali.
Pelatihan ubinan sayur dan buah ini difasilitasi oleh Program Studi (Prodi) Magister Lahan Kering Fakultas Pertanian Universitas Udayana (FP Unud) dari 2 hingga 14 Desember 2019.
Direktur Jendral Kementerian Pertanian dan Perikanan Timor Leste Maria Odete do Ceu Guterres mengatakan, sebanyak 12 orang peserta tersebut merupakan senior staff dari Departemen Holtikultura.
Nantinya para senior staff yang menambah ilmu di Bali ini akan menjadi estafet untuk para penyuluh senior di Kementerian Pertanian dan Perikanan Timor Leste.
"(Kita berharap mereka) bisa mentransfer ilmu dan keterampilan yang dapat dari sini untuk petani kita di Timor Leste, khususnya di Holtikultura," harap Maria saat ditemui Tribun Bali usai pembukaan pelatihan tersebut di Kebun Percobaan Fakultas Pertanian Unud, Senin (2/12/2019).
• Cinta Ajeg Bali Berbuah Manis, The ONE Legian & Hotel Vila Lumbung Raih Tri Hita Karana Awards 2019
• Tidak Hanya Candaan, Sekolah Ini Terapkan Penggunaan GoPay untuk Bayar Pendaftaran
• Harga HP Samsung Terbaru Desember 2019, Ada Promo Akhir Tahun
Maria menuturkan, pelatihan ubinan sayur dan buah ini sebagai wujud nyata dari kelanjutan penandatanganan momorandum of understanding (MoU) antara Universitas Udayana dengan Kementerian Pertanian dan Perikanan Timor Leste yang salah satunya sebagai upaya dalam pengembangan sumber daya manusia (SDM).
"Untuk ke depan kita juga memikirkan bagaimana mengirimkan staf dari Kementerian Pertanian (dan Perikanan) untuk belajar disini untuk (studi) Pasca Sarjananya maupun untuk pelatiahan di bidang yang lain. Bukan hanya (di bidang) pertanian, tapi di perikanan, peternakan dan kehutanan," tuturnya.
Koordinator Prodi Magister Lahan Kering FP Unud Gede Wijana mengatakan, dalam pelatihan ini belajar mengenai teknologi hasil pertanian terutama untuk sayur dan buah-buahan.
Pelatihan ini sekaligus teknik mengubinnya untuk memprediksi hasil dari teknologi yang dilakukan dalam satu bidang kajian budidaya pertanian.
Dalam pelatihan ini, secara teoritis dilakukan di Kebun Percobaan Fakultas Pertanian (KPFP) Unud) dan akan melakukan praktek di tempat-tempat bina hubungan dengan masyarakat.
"Misalnya kita akan melakukan pelatihan di kebun anggur di Singaraja, bawang merah di Bangli serta ada hidroponik dan buah jambu kristal di daerah Plaga," kata Wijana.
Selain di beberapa tempat tersebut, pelatihan juga akan dilakukan di Bedugul dengan sayur dan akan praktek tentang membibitkan di daerah Payangan.
Oleh karena itu, kata Wijana, jika pelatihan ini diikuti dengan bagus maka akan mendapatkan pembelajaran yang kompleks dan tentu saja peserta bisa menerapkan di negaranya.
"Lalu kami dari (Universitas) Udayana akan meninjau dan membimbing langsung juga ke sana. Ini penting agar apa yang dilakukan bisa terlihat bukti nyatanya," kata dia.
Sementara itu, Dekan FP Unud I Nyoman Gede Ustriyana mengapresiasi pihak Prodi Magister Lahan Kering yang sudah mampu menapak ke ranah internasional.