RSUP Sanglah Tangani 49 Pasien Terlantar Sejak Januari 2019

Terhitung dari Januari hingga saat ini, RSUP Sanglah telah menangani sebanyak 49 pasien terlantar, 48 orang diantaranya WNI berasal dari luar Bali

Penulis: I Wayan Sui Suadnyana | Editor: Meika Pestaria Tumanggor
TRIBUN BALI/ M. FIRDIAN SANI
RSUP Sanglah kini layani WNA untuk tranpalantasi ginjal. 

TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Sebagai fasilitas kesehatan (faskes) terbesar di Bali, Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Sanglah Denpasar ternyata turut menangani pasien terlantar.

Terhitung dari Januari hingga saat ini, RSUP Sanglah telah menangani sebanyak 49 pasien terlantar.

Sebanyak 49 pasien tersebut, 48 orang diantaranya merupakan Warga Negara Indonesia (WNI) yang berasal dari luar Bali.

Sedangkan satu orang sisanya merupakan Warga Negara Asing (WNA) yang berasal dari Perancis.

Kepala Sub Bagian Hubungan Masyarakat (Kasubbag Humas) RSUP Sanglah I Dewa Ketut Kresna mengatakan, berdasarkan data tersebut, pasien terlantar semuanya berada dalam usia produktif.

Perayaan Bali United Juara, Yabes Tanuri Ajak Semua Fans Berkumpul Tanggal 23 Desember 2019

Kepincut Ciro Alves, Pelatih Bali United, Teco, Puji Kualitas Striker PS Tira

Pelatih Bali United, Teco, Harap Ricky Fajrin Tetap Bertahan di Bali United

Bali United Kunci Gelar Juara, Pertarungan Tim Lain untuk Terhindar Zona Degradasi Masih Sengit

Dirinya juga mengatakan, bahwa dari 49 pasien terlantar itu didominasi dengan pasien berjenis kelamin laki-laki.

"Pasien terlantar ini biasanya dikarenakan karena kecelakaan. Beberapa pasien terlantar perempuan juga ada karena melahirkan," kata Dewa Kresna saat ditemui di ruangannnya, Senin (9/12/2019).

Dewa Kresna mengatakan, meski para pasien tersebut berstatus terlantar atau tidak ada penanggungjawab, RSUP Sanglah tetap memberikan pelayanan secara maksimal.

Pelayanan maksimal yang dimaksud yakni sesuai dengan pelayanan pasien pada umumnya.

Mereka biasanya, kata dia, dirawat rata-rata selama enam hari atau lebih.

"Rata-rata enam hari. Biasanya pasien psikiatri atau kejiwaan biasanya melebihi dari enam hari," kata dia.

Guna melakukan perawatan sebanyak 49 pasien terlantar tersebut, RSUP Sanglah akhirnya menghabiskan biaya dalam bentuk piutang sebanyak Rp 207.400.700.

North Side Boys 12 Guncang Stadion Dipta saat Bali United menjamu Persipura Jayapura

Yabes Tanuri Bicara Soal Rumor Pelatih Bali United Teco Melatih Timnas

Hasil Pertemuan Koster, Cok Ace & Pieter Tanuri: Sport Tourism, Bali United & Konvoi Juara Liga 1

Dewa Kresna mengatakan, saat ini semua pasien yang terlantar tersebut sudah dikembalikan ke daerah asalnya.

Pengembalian ini beberapa diantaranya dibantu oleh Dinas Sosial (Dinsos) Provinsi Bali dan berbagai komunitas orang luar daerah di Bali.

Dijelaskan bahwa RSUP Sanglah memang telah menjalin kerja sama dengan berbagai komunitas atau ikatan orang luar daerah yang berada di Bali.

Beberapa komunitas itu diantaranya seperti Ikatan Keluarga Banyuwangi (Ikawangi) Dewata, Ikatan Warga Jember (IWJ) Bali dan ikatan Flores, Sumba, Timor dan Alor (Flobamora).

"Dengan adanya kerja sama ini, selain membantu pengiriman pasien terlantar juga mengurangi beban rumah sakit," jelasnya. (*)

Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved