Pangeran Persija dan Legenda Timnas Pensiun, Ini Pidato Lengkap Bepe yang Bakar Semangat The Jak

TRIBUN-BALI.COM, JAKARTA – Daya magis sang pangeran Persija Jakarta ini begitu membius, apa yang diinstruksikannya selalu dituruti fans Persija Jakarta, The Jak.

Hal ini dibuktikan saat laga Badak Lampung vs Persija Jakarta pada pekan 32 Liga Indonesia 2019.

Saat itu ribuan suporter Persija Jakarta meluber hingga ke pinggir lapangan Stadioan Sumpah Pemuda Bandar Lampung.

Pantia dan aparat keamanan kewalahan meminta suporter Persija Tertib, hingga akhirnya legenda Persija Jakarta Bambang Pamungkas alias Bepe turun mendekati suporter dan meminta suporter untuk mundur.

Dengan beberapa ucapan, para suporter mundur dan bisa tertib menyaksikan laga ini. Pertandingan pun akhirnya berjalan kembali.

Itulah salahtsatu daya magis Bepe saat berseragam Persija Jakarta.  

• Bambang Pamungkas Pensiun, Ada Lima Rekornya Mulai dari Persija hingga Selangor FA

• Bambang Pamungkas Pensiun, Inilah Kiprah dan Prestasinya Bersama Timnas Indonesia

Laga Pamungkas

Bambang Pamungkas, melakoni laga Pamungkasnya bersama Klub Ibukota Persija Jakarta pada Selasa (17/12/2019) malam kontra Persebaya Surabaya.

Laga yang akhirnya dimenangkan oleh tim tamu Persebaya Surabaya itu menjadi pertandingan yang emosional bagi sang legenda hidup klub ibukota sekaligus legenda timnas Indonesia ini.

Bambang Pamungkas yang sudah 20 tahun berseragam Macan Kemayoran – Julukan Persija – resmi memutuskan gantung sepatu pada akhir musim ini.

Puluhan ribu fans Persija Jakarta memenuhi seluruh Tribun Stadion Gelor bung Karno untuk menyaksikan laga terakhir sang idola di kandang bersama tim kesayangan.

Mereka membawa banner bertuliskan ucapan salam perpisahan untuk Bambang Pamungkas. Ada juga yang membawa Poster bertuliskan Bambang Pamungkas lengkap dengan angka 20 di tengahnya.

Bepe -sapaan akrab Bambang Pamungkas- yang pada pertandingan Selasa (17/12/2019) malam masuk sebagai pemain pengganti menyampaikan salam perpisahan bagi seluruh elemen Persija Jakarta, mulai dari para pelatih, rekan setim hingga para supporter.

Dalam speech perpisahannya, pria yang piawai bermain gitar ini menyampaikan terimakasih yang tak terhingga bagi Persija Jakarta yang sudah membesarkan namanya.

“Dari lubuk hati saya yang paling dalam, saya ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada seluruh komponen dalam tim Persija Jakarta, untuk perjalanan musim ini yang sangat menguras tenaga, emosi, dan juga kesabaran”, ujar Bepe.

Pada kesempatan itu, Bepe juga memberikan apresiasi bagi pendukung Persija Jakarta yang selalu berada di belakangnya daalam kondisi apapun.

“Saya pernah menjadi top skor di sini. Menjadi pemain terbaik di sini. Dan saya pernah menjadi juara di sini. Namun demikian saya juga pernah patah kaki di sini, mengalami depresi di sini, dan dianggap sebagai penghianat juga di sini,” ujar Bambang Pamungkas yang disambut riuh seisi GBK seperti membakar semangat The Jak.

Hadir pada kesempatan itu juga Gubernur Jakarta Anies Baswedan.

Anies dalam sambutannya menyampaikan apresiasi yang setinggi-tingginya kepada Bambang Pamungkas yang sangat loyal terhadap Persija Jakarta.

Ia berjanji, akan mengundang Bepe pada acara peresmian Stadion BMW yang saat ini sedang dalam pengerjaan.

Bepe diundang untuk menendang bola pertama pada saat persemian.

“Bambang Pamungkas, sebagai legenda hidup Persija Jakarta akan kita undang untuk menendang bola pertama pada peresmian stadion baru,” ujar Anies Baswedan

Berikut Pidato lengkap Bambang Pamungkas

“The Jak.....!!!

Assalamualaikum WR-WB
Shallom
Namo buddhaya
Salam kebajikan
Dan salam sejaktera bagi kita semua

Orang bijak berkata, laki-laki sejati tidak menangis, tapi hatinya berdarah. Malam ini, ijin kan saya untuk menjadi seorang laki-laki sejati, dengan tidak banyak berbicara, agar saya tidak menangis, cukup hati saya yang berdarah.

Dari lubuk hati saya yang paling dalam, saya ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada seluruh komponen dalam tim Persija Jakarta, untuk perjalanan musim ini yang sangat menguras tenaga, emosi, dan juga kesabaran.

Terima kasih juga untuk seluruh jajaran direksi Persija Jakarta, untuk kerja sama yang luar biasa selama saya berada di klub ini. Kenyamanan yang membuat saya merasa, jika Persija Jakarta akan selalu menjadi rumah saya.

Juga kepada Pemerintah Daerah DKI dan seluruh masyarakat Jakarta, untuk dukungannya kepada Persija Jakarta.

Serta tidak lupa kepada kalian semua pendukung Persija Jakarta, baik yang malam hari ini berada di stadion, maupun di mana pun berada.

Saya pernah menjadi top skor di sini. Menjadi pemain terbaik di sini. Dan saya pernah menjadi juara di sini. Namun demikian saya juga pernah patah kaki di sini, mengalami depresi di sini, dan dianggap sebagai penghianat juga di sini.

Dalam semua keadaan tersebut, kalian semua tetap berada di belakang saya. Dan untuk itu, dari lubuk hati saya yang paling dalam saya mengucapkan terima kasih yang tak terhingga. Kalian semua akan selalu memiliki tempat spesial dalam hati saya.

Akhir sekali, perjalanan karir saya bukan tentang seberapa jauh saya melangkah, bukan juga tentang seberapa cepat saya sampai. Akan tetapi tentang makna dari perjalanan yang telah saya lalui, dan jejak apa yang saya tinggalkan.

Semoga selama saya menjadi bagian dari Persija Jakarta, saya dapat meninggalkan kesan yang baik di hati kalian semua.

Sekali lagi terima kasih
Selamat malam
Dan wasalamualaikum Wr-Wb.” (*)