Begini Pengelolaan ACJN Rambut Siwi Setelah Serah Terima
Setelah diserahterimakan sementara, Pemkab Jembrana langsung mengkebut pemanfaatan Anjungan Cerdas Jalan Nasional Rambut Siwi
Penulis: I Made Ardhiangga Ismayana | Editor: Irma Budiarti
Termasuk para pedagang kaki lima yang memiliki makanan enak dan khas serta memenuhi standar kesehatan juga dirangkul.
“Kami akan kami sediakan tempat juga buat mereka. Untuk saat ini sudah 24 pedagang dan pengusaha kuliner dan handycraff di Jembrana yang mengajukan penawaran kerja sama dengan ACJN. Tetap kami lakukan seleksi agar booth yang satu dengan yang lainnya tidak menjual menjual produk yang sama,“ cetusnya.
Ada persyaratan untuk UKM yang ingin bergabung di antaranya harus mengajukan surat penawaran kerja sama yang dilengkapi dengan profil usaha.
Tujuannya, menurut Tuty, mengetahui secara detail produk mereka baik kebersihan, rasa, kemasan dan harga.
“Kami menerapkan sistem sharing profit/bagi hasil. Dan dari hasil itu kami pergunakan untuk biaya perawatan, kebersihan, keamanan dan biaya biaya pemasaran lainnya," kata Tuty.
Selain mengakomodir UMKM, rencananya di Anjungan Cerdas juga ada ruang display dan pameran.
• Kronologi Penusukan Anggota Densus 88 di Jambi oleh Seorang Terduga Teroris, Alami 6 Luka Tusuk
• Polisi Tangkap Pria yang Mengaku Punya Banyak Tuyul, Dijual Rp 20 Juta Per Tuyul
Seperti pameran alat-alat pertanian zaman dulu, karena disadari Jembrana sendiri masih kental nuansa agrarisnya.
Tuty selaku pengelola mengaku mulai mengadakan pendekatan dan kerja sama dengan beberapa travel agent, baik dari Jawa maupun Bali.
Selain itu, untuk menarik warga datang, ia telah menyiapkan sejumlah event.
Selain pementasan Jegog 2 kali dalam seminggu yang diisi Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Jembrana, pihaknya juga menyiapkan pementasan musik dan kesenian yang dijadwalkan reguler, menampilkan kreativitas anak- anak muda di Jembrana.
Acaranya digelar hari Sabtu dan Minggu.
Sehingga ke depan katanya, secara jangka pendek ditargetkan Anjungan Cerdas Rambut Siwi ini mampu menghidupkan ekonomi masyarakat sekitar, dan mempromosikan produk budaya khas Jembrana ke luar Bali.
"Tidak hanya mempromosikan tapi juga mengedukasi berbagai potensi yang dimiliki Jembrana," pungkasnya.
(*)