Dosen Ungkap Puisi Menggetarkan Mahasiswa Unsika Sebelum Tewas di Dalam Goa, Ini Puisi Lengkapnya
Dosen Alief, Sahlan, mengaku mendapat kiriman puisi dari dosen lain, isinya singgung soal kematian
TRIBUN-BALI.COM- Tiga mahasiswa pecinta alam ditemukan tewas dalam Goa Lele, Kampung Tanah Bereum, Desa Tamansari, Kabupaten Karawang.
Satu di antara tiga mahasiswa ini diketahui sempat menulis puisi yang menurut para dosennya, isinya sangat menggetarkan.
Mahasiswa Pecinta Alam Universitas Singaperbangsa Karawang (Unsika), penulis puisi itu adalah Alief Rindu Arrafa .
Dosen Unsika bahkan mengaku tergetar ketika membaca puisi Alief Rindu Arrafa.
Menurut Dosen Teori Sastra, Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia (PBSI), Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP), Universitas Singaperbangsa Karawang (Unsika) Sahlan Mujtaba ada diksi dalam puisi Alief yang menggetarkan.
• PUISI - Peladang Terakhir Kami Hanya Menanam Mimpi, di Kepala Masing-masing
• Festival Seni Bali Jani Hari Ini, Ada Suguhan Lomba Baca Puisi Hingga Pemutaran Film Pendek
Alief Rindu Arrafa merupakan satu dari tiga Mahasiswa Unsika yang tewas akibat terjebak di Goa Lele, Kampung Tanah Bereum, Desa Tamansari, Kabupaten Karawang.
Jenazah Alief dievakuasi Tim SAR Gabungan pada Senin (23/12/2019).
Dosen Alief, Sahlan, mengaku mendapat kiriman puisi dari dosen lain.
Berikut ini isi puisi karya Alief Rindu Arrafa :
Seperti angin menembus malam
ia tak henti henti menyerbu alam
di kala fajar memaksa tumbuh
bulan yang perlahan berpulang
Udara yang semakin membekukan rusuk
Aku tak ingin lenyap ditelan gelap