Dosen Ungkap Puisi Menggetarkan Mahasiswa Unsika Sebelum Tewas di Dalam Goa, Ini Puisi Lengkapnya
Dosen Alief, Sahlan, mengaku mendapat kiriman puisi dari dosen lain, isinya singgung soal kematian
Ia berkata waktu aku akan mati padanya
Pohon ber-iringan menari dalam kepalsuan
Aroma wangi yang semakin mengutuk mental
Hanya bibir yang berucap tanpa arah
Menunggu tibanya keajaiban Tuhan
Malaikat bertopeng telah tiba, diantara deras sungai di mana Tuhan melepaskan tangannya.
Hanya mereka yang hancur diikat ketakutan, akankah yakin semua berakhir.
Kini aku telah lahir, bunga mekar yang indah.
11-11-19 II Gn. Burangrang, Purwakarta
"Ada diksi yang cukup menggetarkan, apalagi dengan kejadian ini," ujar Sahlan Mujtaba.
Bahkan saat mengenang Alief, mata Sahlan sempat berkaca-kaca.
Bagi Sahlan, Alief Rindu Arrafah merupakan mahasiswa yang kritis dan produktif.
"Dia selalu duduk paling depan," kata Sahlan.
Pekan lalu, Alief juga tak absen dari sebuah diskusi sastra pun dengan sikap kritisnya itu.
Ia juga dikenal rajin.