Gerhana Matahari Cincin

Perubahan Warna Langit di Bali Saat Terjadi Gerhana Matahari Cincin Sebagian

GMC ini bisa diamati di 25 pusat kota dan kabupaten di 7 provinsi, yaitu Aceh, Sumatera Utara, Riau, Kepulauan Riau, Kalimantan Barat, Kalimantan Utar

Penulis: Putu Supartika | Editor: Rizki Laelani
Muhammad Rayhan
Gerhana Matahari pada Cincin 26 Januari 2009 dipotret dari Anyer. 25 Kota Ini Bisa Lihat Gerhana Matahari Cincin 26 Desember 2019, Kapan Waktu Terbaik Mengamati GMC? 

Perubahan Warna Langit di Bali Saat Terjadi Gerhana Matahari Cincin Sebagian

TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Bali termasuk yang terlintasi oleh Gerhana Matahari Cincin meski sebagian pada Kamis (26/12/2019).

GMC ini bisa diamati di 25 pusat kota dan kabupaten di 7 provinsi, yaitu Aceh, Sumatera Utara, Riau, Kepulauan Riau, Kalimantan Barat, Kalimantan Utara, dan Kalimantan Timur.

Namun untuk di Bali, akan terlihat gerhana matahari sebagian (GMS).

“Gerhana terjadi lewat tengah hari pada pukul 13.15 Wita, maka posisi matahari akan berada pada barat barat laut (BBL) dengan azimuth 2360 terhadap arah utara,” kata pengamat geofisika BMKG Stasiun Geofisika Sanglah, I Putu Dedy Pratama, di kantornya di Denpasar, Rabu (25/12).

Link Live Streaming Gerhana Matahari Cincin dari Denpasar Bali dan Wilayah Lainnya di Indonesia

INFOGRAFIK: Gerhana Matahari Cincin yang Melintasi Bali hingga Durasinya

Niat dan Tata Cara Sholat Gerhana Matahari Cincin, Cek Lokasi Salat Berjamaah di Bali

Gerhana di Bali memiliki magnitudo 0,68 dengan tutupan bulan mencapai 60% dari lingkaran matahari.

“Magnitudo dan tutupan gerhana matahari ini lebih kecil daripada gerhana matahari yang terjadi 9 Maret 2016 lalu, dimana memiliki magnitudo 0,82 dengan tutupan bulan sebesar 76% dari lingkaran matahari,” katanya.

Walaupun demikian gerhana ini cukup untuk membuat suasana siang di Bali menjadi jingga.

Hal ini disebabkan sinar tampak dibelokkan sehingga gelombang yang lebih panjang mendominasi.

“Oleh karena itu, suasana siang pada 26 Desember 2019 suasana siang akan seperti senja,” katanya.

Namun ia mengimbau, untuk mengamati gerhana matahari ini diperlukan peralatan khusus dan tidak diperbolehkan melihat dengan matahari telanjang, apalagi gerhana terjadi pada siang hari.

Saat ini beredar di grup-grup WA tentang durasi gerhana matahari cincin yang akan melintas di Bali meski statusnya GMS.

Berikut Durasinya:

Saat ini beredar di grup-grup WA tentang durasi gerhana matahari cincin yang akan melintas di Bali meski statusnya GMS.
Saat ini beredar di grup-grup WA tentang durasi gerhana matahari cincin yang akan melintas di Bali meski statusnya GMS. (dokumentasi istimewa)

“Jangan coba-coba melihat Gerhana Matahari secara langung dan lama apalagi Gerhana kali ini terjadi di siang hari. Pada siang hari tingkat radiasi sinar Ultra Violet (UV) semakin tinggi, karena panjang gelombang radiasi matahari lebih pendek dibandingkan pagi atau sore hari. Saat cahaya Matahari tertutup oleh bulan, pancaran radiasi sinar UV masih berlangsung dan berbahaya bagi mata kita yang berakibat menimbulkan gangguan pengelihatan bahkan mencapai kebutaan,” katanya.

Bagi yang ingin melihat gerhana ini dapat melihatnya melalui pantulan air. Apabila ingin melihat secara langsung dianjurkan untuk menggunakan pelindung mata.

“Pelindung mata yang mudah didapat adalah kertas rontgen dan negatif film. Untuk negatif film diperlukan lebih dari 2 lapis karena jika hanya 1 saja menggunakan masih sangat tipis dan masih membahayakan mata,” imbuhnya.

Dedy menambahkan, setelah gerhana matahari ini, pada 11 Januari 2020 mendatang akan terjadi gerhana bulan.

Namun, Gerhana tidak akan tampak jelas karena hanya berupa gerhana bulan penumbra.

“Gerhana tersebut dapat dilihat dari wilayah Indonesia. Untuk wilayah Bali, bulan akan terlihat memasuki penumbra pada pukul 01.05 Wita dengan puncak gerhana pada 03.10 Wita dan berakhir pada 05.14 Wita” katanya. (*)

Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved