Hutan Australia Terbakar, Jabat Tangan PM Scott Morrison Ditolak Warga, 'Anda Tak Akan Dapat Suara'

Perdana Menteri Australia Scott Morrison mendapatkan sejumlah penolakan dari warganya saat berkunjung ke wilayah terdampak kebakaran hutan.

Editor: Rizki Laelani
(Youtube The Telegraph)
PM Australia Scott Morrison saat mengunjungi warganya yang terdampak kebakaran hutan di Australia. 

Hutan Australia Terbakar, Jabat Tangan PM Scott Morrison Ditolak Warga, 'Anda Tak Akan Dapat Suara di Sini'

TRIBUN-BALI.COM - Rakyat puasa kuasa. Mungkin itu yang tergambar dalam sesi pertemuan warga bersama PM Australia  Scott Morrison.

Wujud protes pada pemerintah, seorang warga menolak berjabat tangan dengan PM  Scott Morrison

Selain itu, dia pun berbicara lantang terkait kebijakan pemerintah.

Perdana Menteri Australia Scott Morrison mendapatkan sejumlah penolakan dari warganya saat berkunjung ke wilayah terdampak kebakaran hutan.

Saat PM Morrison melakukan kunjungan ke wilayah terdampak kebakaran hutan di Cobargo, seorang wanita menolak untuk berjabat tangan dengannya.

Wanita itu pun sempat mengajukan protes kepadanya perihal kebakaran hutan yang melanda daerah tersebut.

"Saya hanya mau berjabat tangan jika Anda memberikan lebih banyak dana ke Layanan Pemadam Kebakaran Pedesaan. Begitu banyak orang kehilangan rumah mereka. Kami membutuhkan banyak bantuan," kata wanita itu, seperti dilansir dari Telegraph.

Meski sempat ditolak, Morrison akhirnya menjabat tangan si wanita setelah menarik tangannya.

Ketika sedang diantar untuk menaiki mobilnya, penduduk lain sempat melontarkan teriakan kepada Morrison.

"Anda tidak akan mendapat suara apa pun di sini," teriak seorang warga.

Saat berkunjung ke Quamma, penolakan terhadap Morrison juga terjadi di wilayah tersebut.

Dalam sebuah video, terlihat seorang petugas pemadam kebakaran menolak untuk menjabat tangan Morrison.

Petugas tersebut justru memilih pergi meninggalkan lokasi. Salah seorang petugas lain mengatakan, pria tersebut telah kehilangan rumahnya saat berjuang menyelamatkan orang lain.

Menanggapi reaksi itu, Morrison pun tak mempermasalahkannya dan memahami apa yang dirasakan oleh warganya.

"Saya memahami luka, kemarahan dan frustasi yang mereka rasakan," kata Morrison.

"Apakah mereka marah kepada saya atau mereka marah tentang situasi mereka, yang saya tahu adalah mereka terluka, dan itu tugas saya untuk berada di sana mencoba menawarkan kenyamanan dan dukungan," lanjut dia.

Kemarahan warga terhadap pemerintah atas kebakaran hutan tersebut terus meningkat.

Morrison diketahui telah memangkas anggaran terbaru untuk layanan pemadam kebakaran negara sebesar 12,9 juta dollar AS.

Keputusannya itu kemudian mendapat kritikan dari berbagai pihak.

Sejauh ini, kebakaran hutan besar yang melanda Australia telah menyebabkan 24 orang tewas dan menghanguskan 2.000 rumah.

Di Victoria, sebanyak 28 orang belum diketahui nasibnya hingga saat ini.

Menteri Bencana Alam David Littleproud telah mengumumkan akan segera mencairkan dana bantuan untuk korban kebakaran hutan di Lembah Bega.

Disebutkan bahwa bantuan itu berupa uang sebesar 1.000 dollar AS per orang dewasa dan 400 dollar AS per anak yang dapat diklaim melalui Departemen Layanan Kemanusiaan.

"Ini untuk orang-orang yang rumahnya rusak parah atau hancur, yang terluka parah atau kehilangan anggota keluarga," kata Littleprodu, dilansir dari The Guardian. (*)

Artikel ini ditlis Ahmad Naufal Dzulfaroh telah tayang di Kompas.com

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved