Pilkada Serentak Bali 2020

Singgung Masalah Ini, Golkar, Gerindra dan NasDem Badung Koalisi Lawan PDIP dan Giri Prasta

Pertemuan tiga Parpol ini dipimpin Plt Ketua Golkar Badung I Wayan Suyasa, Ketua NasDem Badung, I Putu Gede Suyantha dan dihadiri Ketua Gerindra

Penulis: I Komang Agus Aryanta | Editor: Rizki Laelani
TRIBUN BALI/RIZKI LAELANI
Ilustrasi Pilkada serentak 2020 di Provinsi Bali. 

Sejauh ini, pihaknya mengaku ikut memenangkan pasangan Nyoman Giri Prasta-Ketut Suiasa di Pilkada Badung tahun 2015 silam.

Akan tetapi, setelah pasangan ini berkuasa justru Parpol di luar PDIP dihabisi saat Pileg.

“Waktu ini kita mendukung mereka dapat apa? Saat dipentingkan dirangkul, setelah jadi kita malah ditendang."

"Buktinya kita dihabisi di Pileg. Kursi PDIP nambah jadi 28, sementara Golkar turun dari 10 menjadi 7.

"Kemudian Demokrat dari 7 jadi 2, Gerindra dari 4 menjadi 2 dan NasDem bertahan 1 kursi. Bahkan Hanura lenyap (tidak dapat kursi, red),” bebernya.

Karenanya, Wakil Ketua DPRD Badung ini berharap, Parpol di luar PDIP bersatu untuk membangun pemerintahan yang lebih baik.

Caranya adalah dengan mengusung calon bupati/wabup yang lebih baik.

“Dengan perolehan 7 kursi, Golkar sebenarnya butuh satu mitra koalisi saja sudah bisa mengusung calon sendiri."

"Akan tetapi, kami masih menginginkan Gerindra bisa gabung. Sehingga kekuatan koalisi semakin kuat,” katanya.

Ketua Gerindra Badung IGK Puriarta mengaku, pada intinya sejalan dengan pemikiran Golkar.

Dimana pihaknya ingin membangun Badung secara kebersamaan.

Sejauh ini ia pun mengakui siap berkoalisi. Hanya saja, keputusan koalisi harus minta izin ke provinsi dan pusat.

“Sebenarnya kami juga ingin bertarung, hanya saja kami juga harus koalisi, karena Gerindra belum mencukupi,” katanya.

Pria yang akrab di sapa Gus Krobo itu mengaku, jika kolaisi disetujui induk partainya, maka ia sangat siap bersama gerbong Golkar.

“Kami sepakat bangun koalisi menyiapkan kendaraan. Nanti siapa kader partai atau tokoh masyarakat mau maju, tinggal kita adakan komunikasi. Sekaranglah saatnya kita membuat perubahan. Tidak hanya untuk Pilkada 2020, tapi juga Pileg 2024,” bebernya. (*)

Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved