Golkar Optimistis Rebut Tiga Daerah Saat Pilkada 2020 di Bali
Partai berlambang pohon beringin ini menyatakan optimis merebut suara dalam Pilkada 2020 di 6 kabupaten dan kota nant
Penulis: Ragil Armando | Editor: Irma Budiarti
Golkar Optimistis Rebut Tiga Daerah Saat Pilkada 2020 di Bali
TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Pilkada 2020 di Bali menjadi perhatian khusus Golkar.
Bahkan, partai berlambang pohon beringin ini menyatakan optimis merebut suara dalam Pilkada 2020 di 6 kabupaten dan kota nanti.
Apalagi, di level nasional secara khusus Golkar telah memberi instruksi kepada daerah untuk mempersiapkan Pilkada 2020 dengan baik.
"Sangat optimis rasanya. Ya, paling buruk di dua daerah dari 6 daerah yang mengikuti Pilkada 2020 dapat direbut partai Golkar. Adapun yang membuat optimis Golkar, karena secara nasional pimpinan Golkar juga fokus kepada pemenangan. Jadi bisa dikatakan tidak ada mahar-maharan di Golkar," kata Plt Ketua Golkar Bali Gede Sumarjaya Linggih alias Demer, Jumat (10/1/2020).
• Reaksi Demer Atas Mundurnya Artha Dipa, Soal Rekomendasi Golkar?
• Singgung Masalah Ini, Golkar, Gerindra dan NasDem Badung Koalisi Lawan PDIP dan Giri Prasta
Demer menyebutkan, ada tiga kabupaten yang memiliki peluang besar Golkar merebut kembali posisi eksekutif, yakni Karangasem, Bangli, dan Jembrana.
Khusus untuk Tabanan, Golkar akan membuat kejutan di Pilkada 2020 nanti.
"Misal, di Kabupaten Karangasem, kemungkinan kami dapat merebut kembali posisi eksekutif Karangasem. Bangli dan Jembrana bahkan di Kabupaten Tabanan. Kemungkinan kami dapat membuat kejutan-kejutan nantinya di Kabupaten Tabanan," jelas Demer.
Ia mengaku Golkar merupakan partai yang paling demokratis.
Pasalnya, Golkar memberi kewenangan kepada daerah untuk menentukan dan melaksanakan seleksi bakal calon kepala daerah.
• Golkar Denpasar Jamin Tak Ada Pengistimewaan Penjaringan Kepala Daerah
• NasDem-Golkar Tabanan Resmi Berkoalisi, Lirik Tokoh Puri Anom Tabanan
"Golkar Bali boleh sangat-sangat bangga, karena Golkar partai yang paling demokratis. Karena, memberi kewenangan kepada bawahan untuk melakukan seleksi dalam proses pencalonan," katanya.
Dengan demikian, lanjut Demer, tentu partai akan objektif mencari calon pemimpin.
Wakil Ketua Komisi VI DPR RI ini juga memastikan bahwa sistem penjaringan di Golkar tidak menarik mahar apapun kepada para bakal calon kandidat.
"Tidak ada tekanan dari atas untuk mahar dan sebagainya. Kami juga hanya berbuat dengan penuh tanggung jawab untuk bisa mencalonkan yang terbaik dari masyarakat," terang dia.
"Makanya, kami tidak main-main, misal dalam survei maupun dalam menentukan calon. Ketika itulah, kami melakukan dengan penuh tanggung jawab, sesuai dengan aturan-aturan organisasi dan timbul calon-calon baru. Yang telah digodok dengan baik, tentunya dengan harapan akan menghasilkan yang terbaik juga nantinya," tuturnya.
(*)