Bali Antisipasi Masuknya Virus Mematikan dari China
Adapun penularannya, virus ini seperti flu biasa yakni dari bersin, kontak langsung, dan lewat udara.
TRIBUN-BALI.COM - Waspada virus jenis baru dari China.
Dinas Kesehatan Provinsi Bali mengimbau ke pihak bandara dan pelabuhan di Bali untuk memasang thermoscanner atau pendeteksi suhu badan.
Hal ini setelah keluarnya instruksi dari Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto mencegah masuknya virus jenis baru yang menyebabkan wabah mematikan dari Kota Wuhan, China Tengah.
"Sudah, kami langsung mengimbau kepada pihak bandara, pihak pelabuhan untuk mengantisipasi masuknya virus jenis baru. Itu sudah sesuai dengan apa yang diimbau Pak Menkes," kata Kepala Dinas Kesehatan Bali, I Ketut Suarjaya, Jumat (17/1/2020) dikutip dari Kompas.com.
Jadi, jika nanti ada wisatawan yang terdeteksi ada peningkatan suhu dan ada gejala klinis sesuai dengan virus tersebut langsung diisolasi.
• Virus Pneumonia Mewabah di China, Bagaimana Dunia Merespons?
• Waspada Virus dari Misterius China Yang Kini Jadi Sorotan, Bisa Menyebar Antar Manusia
• Bahaya Penularan Virus Pneumonia Asal China, Masyarakat Diimbau Lakukan Ini
Suarjaya menuturkan, virus corona jenis baru itu menimbulkan infeksi paru.
Gejalanya yang pertama adalah panas dan demam.
"Karena yang terkena adalah paru ya batuk-batuk, pilek dan sesak nafas," kata dia.
Adapun penularannya, virus ini seperti flu biasa yakni dari bersin, kontak langsung, dan lewat udara.
Adapun efeknya kalau tidak cepat ditangani bisa menimbulkan sesak nafas dan hingga menyebabkan kematian.
Diberitakan sebelumnya, Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto mengantisipasi masuknya virus jenis baru yang menyebabkan wabah mematikan dari Kota Wuhan, China Tengah.
Terawan mengaku telah memerintahkan jajarannya untuk menjaga ketat jalur masuk RI seperti bandara dan pelabuhan.
Virus Misterius dari China Diduga Bisa Menular Antar-manusia
Mata dunia tengah tertuju pada virus misterius di China.
Virus tersebut telah dikonfirmasi sebagai coronavirus dan diberi nama 2019-nCoV.
Namun, yang masih menjadi pertanyaan adalah bagaimana virus itu menyebar.
Maria Van Kerkhove, penjabat kepala unit penyakit yang baru muncul dari WHO, mengatakan dalam konferensi pers bahwa investigasi awal penyebaran coronavirus sedang berlangsung.
Menurut dia, virus tersebut kemungkinan bisa bertransmisi antar-manusia secara terbatas, misalnya dalam keluarga.
"Namun, sangat jelas sekarang bahwa kita tidak memiliki transmisi manusia-ke-manusia yang berkelanjutan," ujarnya.
Salah satu contoh dari pasien yang terkena virus ini dari manusia lain adalah seorang istri dari pekerja di pasar makanan laut di Wuhan.
Untuk diketahui, banyak dari penderita penyakit ini yang terinfeksi karena pernah bekerja atau sering mengunjungi pasar makanan laut tersebut.
Namun, wanita tersebut tidak mengunjungi pasar dan ikut jatuh sakit beberapa hari setelah suaminya didiagnosis dengan 2019-nCoV.
Berdasarkan kasus tersebut, pejabat di China menyimpulkan bahwa sang suami telah menularkan virus kepada wanita itu.
Namun, penting untuk dicatat bahwa ratusan orang, termasuk petugas kesehatan, telah melakukan kontak dekat dengan pasien yang terinfeksi tanpa tertular virus.
Sementara itu, jumlah orang yang meninggal akibat virus ini telah naik menjadi dua orang.
Lalu setelah dikonfirmasi telah menyebar ke Thailand lewat seorang pengunjung dari China yang telah dikarantina, Jepang pun mengonfirmasikan temuan kasus ini di negaranya pada seorang warga negara yang baru saja kembali setelah berlibur ke Wuhan.
Padahal, pria Jepang tersebut mengaku tidak pernah mengunjungi pasar makanan laut yang dikaitkan dengan mewabahnya virus ini ketika berada di Wuhan.
Setelah menjalani perawatan, pria tersebut dinyatakan sembuh dan telah diperbolehkan pulang ke rumahnya. (*)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Update Virus Misterius China, Kini Diduga Bisa Menular Antar-manusia", https://sains.kompas.com/read/2020/01/17/110500423/update-virus-misterius-china-kini-diduga-bisa-menular-antar-manusia?page=all.
Penulis : Amalia Zhahrina
Editor : Shierine Wangsa Wibawa