Cerita Sari Perankan Korban Pembunuhan, Kesurupan Saat Masuk Kamar, Lihat Sosok Ini di Atas Bantal
Ada kejadian berbau mistik dalam rekonstruksi kasus pembunuhan mahasiswi UIN Alauddin Makassar, Asmaul Husna.
Saat penyidik berada di luar kamar, tepat di ruang tengah, Sari yang masih di dalam kamar pun tiba-tiba terjatuh dan tidak sadarkan diri.
Ia pun dibopong ke luar kamar, tepatnya ke ruang tamu.
Setelah berada di ruang tamu, Sari perlahan membuka mata. Namun langsung menangis.
"Na bunuhka Ridho, tante. Ridho tidak bertanggung jawab. Na bunuh ka tante. Ku suruh tanggung jawab na tidak mau,"kata Sari sambil menangis.
Sari yang masih dalam kondisi tidak sadarkan diri juga sempat berucap, "mana mamaku tante," ujarnya.
Tante Asmaul Husna yang juga pemilik rumah, Mardini pun tidak kuasa menahan tangis melihat Sari kesurupan seoalah membayangkan cerita pilu ponakannya, Asmaul Husna.
• Ancam Nilai Jelek dan Tak Naik Kelas, Oknum Guru SD di Mengwi Diduga Renggut Kegadisan 2 Siswinya
Sambil menangis, Mardini didampingi dua sepupu Asmaul Husna pun menenangkan Sary yang belum sadarkan diri.
Sekira 15 menit Sary bercerita dalam kondisi yang tidak sadar, ia pun kembali normal dan suasana yang sempat menegangkan pun menjadi cari.
Dalam rekonstruksi itu, Ridho sapaan Ridhotul Khaer (20) sang pacar sekaligus pelaku pembunuhan terhadap Asmaul Husna, memperagakan sedikitnya 28 adegan.
"Ada 28 adegan sudah terlaksana semua dan apa yang diperlihatkan pelaku (Ridho) sesuai dengan apa yang dilakukan saat itu. Jadi dalam hal ini tidak ada bukti-bukti baru yang didapat oleh penyidik maupun dari jaksa," kata Kapolsek Manggala Kompol Hasniati.
Yang dihadirkan dalam rekonstruksi itu kata Hasniati terdapat dua sepupu korban (Asmaul Husna), Nunu dan Satriani dan pemilik rumah Mardini.
"Sementara dari pihak pelaku (Ridho) hanya dari pihak PH (penasehat hukum)nya saja," ujarnya.
• Kepincut Teman Suami, Rela Selingkuh hingga Ngamar di Penginapan Peken Tabanan, Sang Istri Terdiam
Aksi pembunuhan Ridho terhadap Asmaul Husna sendiri diperagakan pada adegan ke 15.
"Jadi sebelumnya itu disekap, setelah disekap pelaku ini melihat(Asmaul Husna) mengecek nafasnya masih bernafas. Setelah itu pelaku ke dapur carinpisau ditemukankah pisau setelah itu dia (pelaku) menarik mengiris bagian leher, jadi satu kali tarikan saja" terang Hasniati.
Hasniati memastikan tidak ada unsur perencanaan dari kasus pembunuhan itu.