Kisah Tukang Kebun SD di Solo Punya 15 Anak & Tinggal di Rumah 5X7 Meter,Kalau Tidur Ada yang Begini
Kisah tukang kebun sekolah dasar di Solo memiliki 15 anak yang tinggal di rumah dinas berukuran 5x7 meter menjadi sorotan hangat publik.
TRIBUN-BALI.COM, - Kisah tukang kebun sekolah dasar di Solo memiliki 15 anak yang tinggal di rumah dinas berukuran 5x7 meter menjadi sorotan hangat publik.
Bandono, pria berusia 56 tahun asal Wonosaren Kelurahan Jagalan, Kecamatan Jebres, Solo, Jawa Tengah ini tinggal bersama istrinya Nur Wigati (55).
Yang cukup unik adalah Bandono memiliki anak yang tergolong banyak, yakni 15 orang. Bandono mengungkapkan, dari 15 anak, 5 diantaranya kini sudah berkeluarga
Bandono mengatakan, dari 15 anak, sebanyak 5 anaknya sudah berkeluarga.
Masih ada 10 anak yang tinggal bersamanya. Saat tidur pun harus ada yang mengalah lantaran rumah tidak cukup besar menampung semua anaknya.
"Tidurnya ya sampai ada yang di halaman, memang ukuran rumahnya cuma 5x7 meter," kata Bandono ditemui Kompas.com di kediamannya yang berada tepat di belakang sekolah tersebut, Kamis (23/1/2020).
Menurutnya, kondisi rumah dinasnya saat ini jauh lebih baik daripada dahulu, meskipun sama-sama berukuran 5x7.
"Dulu atapnya cuma kaya asbes, sudah ada tembok, alasnya tikar. Sekarang sudah bagus," katanya.

Bandono dan Wigati menikah pada tahun 1988 dan dikaruniai anak pertama setahun setelahnya. Jarak kelahiran anak-anaknya sekitar 1,5 hingga 2 tahun.
15 anak itu, tiga di antaranya perempuan dan sisanya laki-laki.
Kini pasangan tersebut masih memiliki tanggungan tiga anak yang masih sekolah, satu anak duduk di bangku SMP, dua lainnya di bangku SD.
Tentu tidak mudah mengurus 15 anak, terutama dalam hal finansial. Bandono harus mencari pekerjaan sampingan selain sebagai penjaga sekolah.
"Saya bekerja sebagai tukang kebun di SDN Mijen tahun 1981. Sembilan tahun honorer. Saya diangkat jadi PNS tahun 1990. Dan, dua tahun lagi saya pensiun," cerita Bandono.
Meskipun sudah berstatus PNS, gaji bulanan yang diterima Bandono saat itu masih Rp 35.000. "Suka dukanya banyak.
Saat masih honorer itu tiap bulan hanya dapat gaji Rp 8.000. Jadi, saya cari pekerjaan sambilan mencari cacing umpan mancing. Satu kilonya Rp 40.000," ujar dia.
Istri Bandono, Nur Wigati mengatakan suaminya dua tahun lagi pensiun sehingga harus mencari tempat tinggal baru.
"Insya Allah kalau ada rezeki cari rumah yang sederhana yang penting bisa buat berteduh sama keluarga," tutur Nur.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Punya 15 Anak dan Tinggal di Rumah 5x7 Meter, Sang Ayah: Tidurnya Ada yang di Halaman"