Jasad Wanita Melahirkan Dalam Peti Mati, Bermula Saat Penundaan Pemakaman hingga 10 Hari

Kondisi Jenazah saat itu sudah disemayamkan selama 10 hari namun masih belum dimakamkan.

Editor: Rizki Laelani
KOLASE TRIBUN BALI/TRIBUNNEWS
MELAHIRKAN DALAM PETI - Jasad seorang wanita batal dimakamkan meski sudah dalam peti mayat. Bukan tanpa alasan, petugas dan keluarga kaget lantaran saat akan dimakamkan justri terjadi peritiwa langka. Jenazah ibu hamil tersebut justru melahirkan dalam peti saat akan dimakamkan. 

Jasad Wanita Melahirkan Dalam Peti Mati, Bermula Saat Penundaan Pemakaman hingga 10 Hari

TRIBUN-BALI.COM - Jasad seorang wanita batal dimakamkan meski sudah dalam peti mayat.

Bukan tanpa alasan, petugas dan keluarga kaget lantaran saat akan dimakamkan justri terjadi peritiwa langka.

Jenazah ibu hamil tersebut justru melahirkan dalam peti saat akan dimakamkan.

Tentu saja peristiwa jenazah ibu hamil melahirkan dalam peti ini membuat banyak orang heboh.

Peristiwa tak biasa ini terjadi di desa Mthyisi, Provinsi Cape Timur, Afrika Selatan.

Kondisi Jenazah saat itu sudah disemayamkan selama 10 hari namun masih belum dimakamkan.

20 ABG Serahkan Kegadisannya Pada 4 Pria Setelah Dijanjikan Jadi Artis Sinetron dan Figuran

Mengapa Bali Tolak Proyek Tol Ketapang-Gilimanuk, 4 Poin Ini Jadi Perhatian

Berikut ini kronologi peristiwa tak biasa ini:

1. Awal Mula Peristiwa

Korban meninggal diketahui bernama Nomveliso Nomasonto Mdoyi (33).

Ia mendadak mengeluh kesulitan bernapas sepulang bekerja.

Tidak jelas penyakit apa yang ia derita, tetapi beberapa hari kemudian dia meninggal dunia.

Nomveliso meninggalkan 5 anak kecil, kematiannya juga membuat keluarganya terkejut sekaligus sedih.

2. Ibu Hamil Dimakamkan

Setelah ia meninggal, keluarganya membawa jenazahnya ke penyelenggara pemakaman untuk mempersiapkan penguburannya.

Namun, bukannya langsung dikebumikan, mayat Nomveliso justru diletakkan di sebuah peti mati selama berhari-hari.

Selama 10 Hari Nomveliso tidak segera dikembumikan hingga sesuatu yang menggemparkan terjadi.

Bagaimana tidak, pasalnya Jenaxah Nomveliso mendadak melahirkan bayi.

3. Petugas Rumah Sakit Gempar

Seorang petugas di rumah duka itu menemukan bahwa Nomveliso melahirkan seorang bayi di peti mati.

Fundile Makalana, pemilik rumah pemakaman Lindokuhle Funeral mengatakan, "Ketika staf kami membawa mayat dari baki ke peti mati, untuk persiapan pemakaman kami menemukan bayi yang baru lahir di antara kedua kaki jenazah."

"Bayinya sudah mati. Kami sangat terkejut dan ketakutan dengan kejadian ini, tapi kami tidak bisa memastikan kelamin bayi," katanya.

"Saya telah bekerja selama 20 tahun namun belum pernah melihat hal semacam ini terjadi," sambungnya.

4. Reaksi Keluarga

Peristiwa langka itu membuat Mandzala Mdoyi (76) ibu Nomveliso syok dan panik mendengar kabar tersebut.

"Saya berusia 70 tahun, tetapi belum pernah mendengar kasus semacam ini," katanya.

"Mengapa terjadi pada putri saya, saya baru menerima kabar putri saya meninggal, tapi saya juga memiliki cucu yang meninggal, saya berdoa semoga semua yang terjadi bisa dijelaskan," tambahnya.

5. Penjelasan Coffin Birth

Coffin birth atau beranak dalam kubur ternyata bisa dijelaskan secara logis.

Sebetulnya Dalam konteks akademis, tidak pernah ada peristiwa biologis melahirkan dalam kubur.

Kemungkinan besar yang dapat terjadi dalam fenomena medis adalah saat fetus atau janin keluar dari jenasah seorang perempuan yang sedang hamil.

Istilah melahirkan dalam kubur yang dipakai di konteks ini adalah keluarnya fetus dari tubuh perempuan yang sedang hamil, karena hampir mustahil bahkan tidak ada penjelasan medis bahwa sebuah jenasah dapat melahirkan bayi.

Dalam artikel Post-mortem fetal expulsion: Forensic anthropology lessons from the archaeological field, dijelaskan fenomena melahirkan dalam kubur dikenal dengan istilah Coffin Birth.

Istilah Coffin Birth adalah sebutan yang telah beredar di masyarakat atas kasus ditemukannya janin yang keluar dari tubuh jenazah yang sudah mati.

Namun demikian, dalam akademis, terdapat istilah Post Mortem Fetal Extrusion.

Extrusion berarti menekan atau mendorong keluar.

Fenomena Coffin Birth terjadi ketika gas pembusukan jenazah perempuan terbentuk lalu menumpuk.

Kemudian gas pembusukan tersebut mendorong fetus atau janin yang dikandungnya untuk keluar dari rahim.

Gas pembusukan tersebut terbentuk pasca seseorang meninggal.

Tentu bayi atau janin yang dikeluarkan juga sudah tidak bernyawa.

Gas pembusukan yang terbentuk secara alami di perut dan daerah panggul pada tubuh perempuan akan mendorong fetus, janin atau bayi dalam perut ke vagina dan keluar karena otot-otot yang rileks setelah meninggal. (*)

 

Artikel ini ditulis Raras Cahyaning Hapsari telah tayang di suryamalang.com

Sumber: Surya Malang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved