5 Dampak Negatif Media Sosial Terhadap Kesehatan Mental Jika Kita Terlalu Sering Mengaksesnya
5 Dampak Negatif Media Sosial Terhadap Kesehatan Mental Jika Kita Terlalu Sering Mengaksesnya
Pola media sosial memaksa sebagian orang untuk terus mengaksesnya, karena ingin mengetahui hal-hal aktual.
Sebab, mereka takut ketinggalan hal-hal baru.
Sejumlah studi menunjukkan, bahwa rasa takut melewatkan sesuatu -fear of missing out (FOMO)- terkadang bisa meningkatkan rasa ketidakpuasan atau kecemasan.
"Orang-orang melakukannya untuk meyakinkan diri mereka sendiri, namun hal ini justru seperti obat dengan waktu hidup yang pendek," katanya.
3. Gangguan tidur
Para peneliti dari University of Pittsburg memelajari perilaku bermedia sosial dari 1.700 orang dewasa berusia 19 hingga 32 tahun.
Mereka menemukan, bahwa partisipan yang menggunakan media sosial lebih sering memiliki risiko sulit tidur tiga kali lebih besar daripada yang lainnya.
Menurut Bea, kurang tidur bisa menyebabkan banyak masalah, seperti pengambilan keputusan yang tidak bijak, kecemasan, depresi, dan menurunnya kualitas kesehatan secara umum.
4. Menimbulkan rasa cemburu
Ketika salah satu teman kita di media sosial mengunggah foto liburan yang menyenangkan, terkadang kita merasa sedikit cemburu atau iri dengan kondisi tersebut.
Perasaan ini bisa bervariasi, mulai dari amarah hingga penghinaan, terkadang juga memicu menurunnya percaya diri dan harga diri.
Kita mungkin merasa hidup kita tidak layak dibandingkan, namun ingatlah bahwa apa yang kita lihat hanya sisi baik dari orang tersebut.
Sebab, setiap orang cenderung akan menghindari mengunggah hal-hal buruk terkait hidup mereka di media sosial.
5. Membuat perilaku buruk terlihat keren
Media sosial terkadang bisa membuat perilaku-perilaku negatif, seperti menggunakan obat-obatan, alkohol, dan perilaku sembrono, terlihat seolah keren dan menarik.