Gelar Lomba Operet, Dekan FSRD ISI Denpasar Ingin Tunjukan Jurusan Seni Punya Masa Depan Baik

Fakultas Seni Rupa dan Desain Institut Seni Indonesia (FSRD ISI) Denpasar mengadakan lomba operet tingkat SMA/SMK se-Bali.

Penulis: Ni Kadek Rika Riyanti | Editor: Putu Dewi Adi Damayanthi
Tribun Bali/Ni Kadek Rika Riyanti
Foto Dekan Fakultas Seni Rupa dan Desain Dr AA Gede Bagus Udayana, S.Sn., M.Si., membuka Lomba Operet bertema "Welcome to Khayaland" OPERA'SI 3 di Gedung Natya Mandala ISI Denpasar, Jalan Nusa Indah, Sumerta, Denpasar, Bali, Selasa (11/2/2020). 

TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Fakultas Seni Rupa dan Desain Institut Seni Indonesia (FSRD ISI) Denpasar mengadakan lomba operet tingkat SMA/SMK se-Bali.

Operet tersebut bertema "Welcome To Khayaland" OPERA'SI 3.0.

Lomba operet ini diadakan di Gedung Natya Mandala ISI Denpasar, Jalan Nusa Indah, Sumerta, Denpasar, Bali, Selasa (11/2/2020).

Ketua Panitia Pelaksana Lomba, Ni Nyoman Santhi Aprilia Saputri mengatakan, acara ini bukan yang pertama kali, melainkan sudah yang keempat kalinya digelar.

100 Orang Meninggal per Hari, Jumlah Korban Virus Corona Capai 1.110 Orang

Kejari Badung Keluarkan 50 Inovasi Pelayanan Kepada Masyarakat

Lebih dari 2000 Orang di Kapal Pesiar Tak Jelas Nasibnya setelah 4 Negara Tolak Curiga Virus Corona

"Kita sudah menggelar acara ini sebanyak empat kali, tapi dengan labeling yang baru itu terhitung tiga kali. Acara ini pada awalnya berbasis lomba operet SMA/SMK se-Bali saja, lalu yang kedua kali karena antusias peserta, jadi kita membuat label dengan nama OPERA'SI agar lebih dikenal selanjutnya," tutur Santhi.

Santhi berkata, lomba operet pada tahun ini, diikuti sekitar 14 teater sekolah dari seluruh Bali, di antaranya dari salah satu sekolah di Gianyar, Karangasem, Singaraja, dan tentu saja Denpasar.

"Operet ini kebetulan sedang naik daun di dunia teater, tempat lain juga mengadakan lomba-lomba yang sama, jadi tidak semua SMA/SMK di Denpasar bisa ikut lomba di sini karena beberapa teater sekolah juga sedang rehat," katanya.

Pada perlombaan ini, setiap teater diberi kesempatan untuk tampil selama 45 menit.

Dalam seharinya, teater yang akan unjuk peran sebanyak tiga tim.

Sementara untuk waktu acara dimulai pada pukul 18.00 WITA sampai dengan selesai.

Berbeda dengan lomba operet biasanya, OPERA'SI ini menggunakan sistem bagi keuntungan.

"Kita juga ada pembagian keuntungan dengan teaternya. Jadi uangnya (hasil penjualan) tidak hanya untuk biaya operasional saja. Misalkan salah satu teater bawa banyak penonton kan, untungnya dia buat apa? Jadi dengan banyaknya penonton, selain penonton hadir untuk menyaksikan, mereka (teater) dapat keuntungan yang bisa dipakai untuk menutupi biaya properti dan operasional setiap teater. Itu nanti ada pembagiannya berapa persen," jelas Santhi selaku mahasiswa semester V jurusan Desain Interior.

Sementara mengenai penilaian lomba, pihaknya mengundang juri dari luar kampus, di antaranya Dian Mandasari dari Teater Kini Berseri, Yoga Nugraha dari Komunitas Ekspresi Atas Sepi, dan Deva Dian Jaya yang memang kerap memberi pelatihan teater.

Lomba operet yang dibuka langsung oleh Dekan FSRD Dr AA Gede Bagus Udayana, S.Sn., M.Si., bertujuan untuk mengenalkan bahwa mahasiswa FSRD tidak hanya bisa mendesain, tetapi juga bisa berkarya dalam hal menggelar acara seperti lomba operet.

Tidak hanya itu, digelarnya lomba ini pula untuk meningkatkan solidaritas antar angkatan FSRD yang terdiri dari angkatan tahun 2017, 2018, dan 2019 serta memberikan wadah bagi pelajar SMA/SMK untuk berkarya dan diapresiasi.

Halaman
12
Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved