Duka Menyelimuti Upacara Pelepasan 8 Prajurit TNI yang Gugur dalam Insiden Jatuhnya Heli MI-17

Delapan dari dua belas jenazah korban jatuhnya helikopter MI-17 milik Penerbad TNI, resmi dilepas oleh Panglima Komando Gabungan Wilayah III

Editor: Ady Sucipto
KOMPAS.COM/DHIAS SUWANDI
Pelepasan 8 jenazah anggota TNI yang menjadi korban jatuhnya Heli MI17 di Kabupaten Pegunungan Bintang, Papua, pada 28 Juni 2020. Pelepasan tersebut dipimpin oleh Panglima Komando Gabungan Wilayah Pertahanan III (Pangkogab Wilhan III), Letjen TNI Ganib Warsito di Hanggar Base Ops Lanud Silas Papare, Jayapura, Senin (18/02/2020) 

TRIBUN-BALI.COM, JAYAPURA - Delapan dari dua belas jenazah korban jatuhnya helikopter MI-17 milik Penerbad TNI, resmi dilepas oleh Panglima Komando Gabungan Wilayah III (Pangkogab Wilhan III), Letjend Ganib Warsito, Senin (17/2/2020). 

Dalam upacara pelepasan secara militer tersebut, tujuh jenazah akan diterbangkan ke Semarang Jawa Tengah dan satu jenazah menuju ke Surabaya, Jawa Timur. 

"Kami sangat berduka, selama 8 bulan baru pesawat ditemukan.

Tentunya kami sangat berbelasungkawa atas gugurnya 12 prajurit terbaik bangsa saat bertugas di pedalaman Papua," kata Warsito saat pelepasan jenazah.

Dilansir Tribun Bali via Kompas.com, Warsito membacakan Surat Keputusan Panglima TNI untuk kenaikan pangkat luar biasa satu tingkat lebih tiggi kepada 12 prajurit yang gugur itu.

Keluarga korban juga mendapatkan santunan yang diberikan secara simbolis oleh Pangdam XVII/Cenderawasih Mayjen Herman Asariba dan Kapolda Papua Irjen Paulus Waterpauw.

Delapan jenazah itu diterbangkan menggunakan pesawat Hercules C 130 milik TNI Angkatan Udara.

Sebanyak tujuh jenazah yang diterbangkan ke Semarang adalah, Mayor CPN Anumerta Aris Afik Novian, Mayor CPN Anumerta Bambang Saputra, Kapten CPN Anumerta Ahwar Affandi, Serma Anumerta Suriatna Wijaya Kusuma, Sertu Anumerta Dita Ilham Primojati, Kopda Anumerta Dwi Purnomo, dan Praka Anumerta Asharul Mashudi.

Sedangkan jenazah Pratu Anumerta Tegar Hadi Sentana dipulangkan ke Surabaya.

Sebelumnya, helikopter MI 17 milik TNI AD yang mengangkut 12 orang, hilang kontak di Kabupaten Pegunungan Bintang sejak 28 Juni 2019.

Setelah delapan bulan pencarian, keberadaan helikopter tersebut terlihat di salah satu tebing di Pegunungan Mandala, Distrik Oksop, Kabupaten Pegunungan Bintang, Papua, pada 12 Februari 2020. Pesawat itu dalam kondisi hancur.

Tim evakuasi berhasil mendarat pada ketinggian 11.000 kaki di Pegunungan Mandala pada 14 Februari 2020.

Untuk mencapai lokasi puing-puing helikopter, tim harus mendaki selama lima jam.

Tim evakuasi berhasil mencapai lokasi jatuhnya helikopter pada Jumat (14/2/2020).

Seluruh korban berhasil dievakuasi ke Jayapura pada Sabtu (15/2/2020).

Tim DVI Polda Papua menyatakan telah mengidentifikasi seluruh jenazah pada Minggu (16/2/2020) malam.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Dilepas Secara Militer, 8 Jenazah Korban Helikopter MI 17 Dipulangkan", 

(Dhias Suwandi)

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved