Kegiatan Susur Sungai SMPN 1 Turi Sleman Berujung Petaka, Siswa : Tiba-tiba Ada Arus Besar dari Atas
Salma, siswi kelas 7 SMPN 1 Turi itu tak menyangka kegiatan susur sungai yang ia ikuti bersama teman-temanya menjadi petaka.
"Saya mau menyelamatkan diri tapi terseret arus air. Mau pegang batu tapi tidak bisa karena arus besar. Kemudian ada kakak-kakak yang menyelamatkan saya. dibawa ke batu-batu tebing," tuturnya.
Ia mengalami beberapa luka pada kakinya akibat benturan dengan bebatuan di sungai tersebut.
"Luka beberapa di kaki karena terkena batu. Ini pengalaman pertama saya ikut kegiatan seperti ini," katanya.
Sementara itu, Tri Harianti (44) orangtua Vanesa Dida, satu dari empat siswi SMPN 1 Turi Sleman yang hingga kini belum ditemukan mengatakan kegiatan pramuka tersebut memang rutin dilakukan.
Namun demikian, biasanya pramuka yang rutin digelar setiap Jumat itu dilakukan tak jauh dari sekolah.
Baru kali ini dia mendapati kegiatan dilaksanakan di luar sepengetahuannya.
"Biasanya kan kegiatannya ada di embung atau lumpur-lumpur begitu. Yang kegiatan ini saja tadi pagi anak saya liat di grup kalau ada susur sungai," ungkapnya.
"Saya tahu ada kegiatan itu tapi lokasinya enggak tahu, medannya juga enggak tahu bagaimana," sambung dia seperti dikutip TribunJogja.
Ia berharap anaknya tersebut segera ditemukan.
Tanggapan Gubernur DIY
Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Sri Sultan Hamengkubuwono X menyangkan kegiatan susur sungai yang diadakan SMPN 1 Turi, Sleman.
Sri Sultan Hamengkubuwono X menyatakan turut berduka cita atas meninggalnya beberapa siswa SMP N 1 Turi, Sleman saat kegiatan susur sungai di Sungai Sempor pada Jumat (21/2/2020) siang.
"Ikut berduka cita atas meninggalnya anak-anak dari SMPN 1 Turi di Kabupaten Sleman atas musibah pada waktu punya aktivitas menyusuri sungai," kata Sri Sultan dalam keterangannya seperti diunggah twitter Humas Pemda DIY @humas_jogja.
Namun disisi lain Sri Sultan juga prihatin dengan peristiwa tersebut dan menyayangkan mengapa kegiatan tersebut dilakukan di sungai pada saat musim hujan.
"Tapi juga saya prihatin kenapa justru pada waktu musim hujan ada aktivitas untuk menyusuri sungai," ucap Sri Sultan.