TRIBUN-BALI.COM - Sebelum menjadi wisata seperti sekarang, kawasan pariwisata Tanjung Benoa Nusa dua, Bali  merupakan desa nelayan.

Perkembangan Tanjung Benoa menjadi kawasan pariwisita membuat sebagian besar mata pencaharian penduduk lokal berubah menjadi pegawai di hotel atau wirausaha wisata bahari (watersport) Tanjung Benoa.

Saat ini hampir semua area pinggir pantai Tanjung Benoa berubah menjadi kawasan hotel atau aktivitas water sport.

Pantai di Tanjung Benoa memiliki pasir yang putih dengan bentangan pantai yang sangat panjang.

Selain itu, kebersihan pantai di Tanjung Benoa sangat terjaga sehingga nyaman unutk dijadikan destinasi wisata.

Karena pantai Tanjung Benoa terletak di semenanjung, maka pantai terbagi menjadi dua sisi, satu sisi menghadap ke sisi barat dan satu sisi lagi menghadap ke sisi timur.

Oleh karena keberadaan di sisi semenanjung membuat ombak di Pantai Tanjung Benoa sangat tenang dengan rata-rata kedalaman sampai dengan 6 meter jadi pantai ini sangat cocok untuk dijadikan tempat olahraga air (watersport).

Puja mandala, komplek ini merupakan tempat peribadatan yang terdiri dari 5 tempat ibadah yaitu, Mesjid Agung Ibnu Batutah, Gereja Katolik Bunda Maria Segala Bangsa, dan Gereja Kristen Protestan Bukit Doa, Vihara Buddha Guna dan Pura Jagat Natha.

Maxi traveler dapat melihat indahnya keharmonisan dalam berbagai macam keragaman agama, tempat peribadatan ini mulai dibangun pada tahun 1994 di atas sebuah tanah hibah dari Bali Tourism Development Corporation yang memiliki luas 2 Hektare.