Tuding PSI Kerap Bully Anies Baswedan Soal Banjir, Geisz Chalifah Ungkit Pilkada Jakarta
Aktivis sosial sekaligus Komisaris Ancol Geisz Chalifah tak terima jika PSI terus membully Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.
TRIBUN-BALI.COM -- Banjir yang kembali melanda sejumlah wilayah di Jakarta kembali memantik debat panas di program TV Indonesia Lawyers Club yang mengangkat tema "Salahkah Anies" yang dipandu Karni Ilyas pada Selasa (25/2/2020).
Aktivis sosial sekaligus Komisaris Ancol Geisz Chalifah tak terima jika PSI terus membully Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.
Pria berkepala plontos tersebut menuding jika bullyan PSI yang dialamatkan ke Anies Baswedan adalah buntut dari Pilkada DKI Jakarta.
Malahan Geisz Chalifah menduga PSI membully Anies Baswedan ada kaitannya dengan reklamasi.
Geisz Chalifah hadir di Indonesia Lawyers Club ( ILC ) pada Selasa (25/2/2020).
Geisz Chalifah yang hadir mengenakan jaket Persija Jakarta ini diperkenalkan sebagai aktivis sosial
Geisz Chalifah mengatakan prestasi Anies Baswedan selama menjabat Gubernur DKI Jakarta sangat luar biasa.
Awalnya Geisz Chalifah menyinggung tujuan PSI yang selalu mengkritik Anies Baswedan.
"saya mau bertanya ada gak sih di Jakarta partai jakarta raya, kalau di Aceh ada, kalau partai lokal di Jakarta setau saya gak ada,
PSI itu setiap hari kerjaannya membully Anies, seolah tidak ada masalah lain selain Jakarta," kata Geisz Chalifah di ILC bertajuk ILCSalahkanAnies.
Geisz Chalifah lantas menyindir luka lama PSI dengan Anies Baswedan saat Pilkada DKI Jakarta.
"sakit hati Pilkda salahkan demokrasi, karena ini persoalan sakit hati pilkada," kata Geisz Chalifah ke Karni Ilyas di ILCSalahkanAnies.
Geisz Chalifah lantas membandingkan sejumlah persoalan yang terjadi di Jakarta dengan banjir.
Menurut Geisz Chalifah, PSI selalu mencecar Anies Baswedan soal banjir.
"persoalan banjir Jakarta, dihabiskan anies, sampai dia menyatakan Anies tidak bekerja," kata Geisz Chalifah.