Fakta Virus Corona yang Menginfeksi 90 Ribu Orang di Dunia, Ternyata 52 Persen Pasien Sembuh

Tercatat infeksi virus Corona Wuhan yang sebabkan Covid-19 telah menginfeksi lebih dari 90 ribu orang di seluruh dunia hingga Selasa (3/3).

Editor: Ady Sucipto
BBC
Kem Senou Pavel Dary, orang Afrika pertama yang terpapar virus Corona yang kini sudah sembuh. 

Sementara, penyebaran virus Corona yang cukup tidak terduga di Iran, angka infeksi mencapai 1.501 kasus. Namun, jumlah pasien yang berhasil pulih dari infeksi virus ini mencapai 291 kasus.

Demikian juga di Italia, dengan angka infeksi 2.036 kasus, jumlah pasien yang sembuh terus bertambah, saat ini mencapai 149 orang dinyatakan sembuh dari Covid-19.

Kasus infeksi virus Corona di Vietnam sempat tercatat mencapai 16 kasus. Namun, laporan terakhir menyatakan semua pasien tersebut telah dinyatakan sembuh dari Covid-19.

Seperti disampaikan Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto, Covid-19 bisa sembuh sendiri. "Angka kematian penyakit (Covid-19) hanya dua persen, jadi tidak usah berlebihan," jelas Terawan.

Menkes mengatakan Covid-19 sama seperti penyakit flu pada umumnya. Dunia, kata dia, sudah semakin rasional dalam mengatasi penyebaran infeksi virus Corona.

"Dan ingat, (Covid-19) ini adalah penyakit self limited disease yang artinya penyakit yang dapat sembuh sendiri," kata Terawan.

Terawan kembali mengingatkan pentingnya menjaga imunitas tubuh agar tetap sehat. Sebab, daya tahan tubuh yang kuat dapat membuat infeksi virus sembuh dengan sendirinya.

Bukan karena Corona

Sementara itu, pasien dengan status suspect virus Corona yang sempat dirawat tiga hari di Rumah Sakit Dr Hafiz (RSDH) Cianjur, Jawa Barat, meninggal dunia, Selasa (3/3), sekira pukul 04.00 WIB.

Namun juru bicara (jubir) untuk penanganan virus Corona (Covid-19) Achmad Yurianto memastikan, pasien tersebut meninggal dunia bukan karena positif virus Corona.

"Yang dari Cianjur, hasil pemantauan kita termasuk dalam 155 yang negatif.

Jadi meninggalnya bukan karena Covid-19," kata Achmad Yurianto di Kompleks Istana Kepresienanan, Jakarta, Selasa (3/3).

Sekretaris Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P), Kementerian Kesehatan, pun belum bisa memastikan pasien tersebut meninggal karena penyakit tertentu.

Pihaknya akan segera menanyakan langsung kepada rumah sakit yang merawat pasien itu.

"Akan kami tanyakan ke rumah sakitnya," tambahnya.

Pasien berjenis kelamin laki-laki berusia 50 tahun tersebut adalah karyawan BUMN dan tercatat sebagai warga Bekasi, Jawa Barat.

Ia sempat menjalani perawatan selama tiga hari. Ia memiliki riwayat pernah bepergian ke luar negeri, tepatnya ke Malaysia pada 14-17 Februari 2020. (kompas.com/tribun network)

Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved