Corona di Indonesia

WN Jepang Dirujuk ke RSUP Sanglah, Koster Pastikan Bali Masih Aman dari Virus Corona

Pasien warga negara Jepang yang sebelumnya diisolasi di Rumah Sakit Daerah (RSD) Mangusada, Badung, dipindahrawatkan ke RSUP Sanglah, Denpasar

Penulis: I Komang Agus Aryanta | Editor: Ady Sucipto
Tribun Bali/Rizal Fanany
Petugas menyemprotkan disinfektan di mobil ambulans usai membawa pasien asal Jepang diduga terkena virus Corona di RSUP Sanglah, Denpasar, Selasa (3/3/2020). Kini pasien Jepang itu masih dalam status pengawasan di ruang isolasi. 

Gejala yang dialami berupa suhu tubuh mencapai 38 derajat celcius, batuk dan pilek, kemudian diambil sampel untuk diuji lab di Jakarta.

"Pada hari ini (kemarin, red) kami telah menerima satu orang pasien dalam pengawasan. Pasien datang tidak bersama keluarga, saat ini diambil sampel, dikirim ke Jakarta dan biasanya untuk hasil akan dikirim dua hari setelah sampel dikirim," kata Sudartana dalam jumpa pers di aula RSUP Sanglah, Selasa (3/3) siang.

Dengan dirujuknya pasien WN Jepang dari RSD Mangusada, kini total ada tiga pasien pengawasan Corona yang dirawat di ruang isolasi Nusa Indah RSUP Sanglah.

Sebelumnya juga ada satu orang pasien dari Jepang lainnya serta satu warga negara Indonesia (WNI) asal Bali.

Keduanya masuk ruang isolasi sekitar tiga hari lalu dengan gejala serupa Corona.

"Sebelumnya ada dua orang di ruang tekanan negatif, WN Jepang anak-anak dan WNI lokal ibu-ibu ada riwayat perjalanan dari Jepang. Saat ini keduanya sedang menunggu hasil lab," kata Direktur Umum RSUP Sanglah, dr I Wayan Sudana, di Kantor Gubernur, Renon, Denpasar, Selasa (3/3).

Dirujuk ke Tabanan

Terpisah, seorang perempuan asal Rusia, KD, sempat dirawat khusus di RSUD Sanjiwani, Gianyar, Selasa (3/3) siang.

Tim medis melakukan pemeriksaan pada KD di IGD, lalu langsung dibawa ke ruangan khusus menggunakan protap pasien virus berbahaya dan menular.

Sebelum dirawat di ruang khusus, KD mendatangi RSUD Sanjiwani dengan keluhan panas badan dan batuk sejak Minggu (1/3).

Diketahui, KD datang ke Bali pada 24 Februari 2020. Sebelum ke Bali, ia memiliki riwayat perjalanan ke Filipina sebulan lalu.

Selain itu, KD juga pernah tinggal di China selama satu bulan. KD memiliki riwayat alergi dingin.

Dirut RSUD Sanjiwani Gianyar, Ida Komang Upeksa, menyatakan telah mengambil sampel darah pasien untuk diuji laboratorium.

“Ini pasien dengan penanganan khusus. Untuk positif atau negatif (Corona), belum kami pastikan. Masih kita cek, sampelnya sudah diambil dan akan diuji di lab. Tapi yang berhak mengumumkan positif negatifnya nanti adalah provinsi,” ujarnya.

Selain itu, ada satu pasien laki-laki juga sempat dirawat khusus di RSUD Wangaya Denpasar.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved