Nomor Ganda Selalu Menjadi Tumpuan Indonesia di All England Sejak Tahun 2012

Sementara pasangan ganda putra nomor satu dunia, Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo, harus puas berada di podium

Editor: DionDBPutra
AFP/OLI SCARFF via Kompas.com
Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti meraih gelar juara nomor ganda campuran All England Open 2020 setelah mengalahkan wakil Thailand, Dechapol Puavaranukroh/Sapsiree Taerattanachai, di Arena Birmingham, Minggu (15/3/2020). 

TRIBUN-BALI.COM, BIRMINGHAM- Turnamen bergengsi All England 2020 baru saja selesai digelar di Arena Birmingham, Inggris, pada Minggu (15/3/2020).

Dari dua wakil Indonesia yang berlaga di final, ganda campuran Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti sukses menjadi juara All England 2020.

Sementara pasangan ganda putra nomor satu dunia, Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo, harus puas berada di podium kedua setelah kalah dari Hiroyuki Endo/Yuta Watanabe (Jepang).

Melihat penyelenggaraan All England dalam delapan tahun terakhir, rasanya pantas jika sektor ganda, khususnya ganda putra dan ganda campuran Indonesia, menjadi yang paling sukses menyumbang trofi untuk Indonesia.

Sejak 2012, Indonesia hanya tercatat absen juara All England pada penyelenggaraan 2015. Ganda campuran dan ganda putra bergantian memberikan gelar juara All England bagi Tanah Air.

Pemain Bali United Melvin Platje Akui Punya Koneksi Bagus dengan Paulo Sergio

Ramalan Zodiak 17 Maret 2020, Asmara Cancer Akan Mengudara, Scorpio Harus Bekerja Keras

Beredar Kabar Pelabuhan Gilimanuk-Ketapang Akan Ditutup karena Corona, Fahmi Alweni: Hoax Itu

Kala itu, Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir menjadi runner-up, sedangkan Praveen Jordan/Debby Susanto harus terhenti pada semifinal.

Tontowi/Liliyana berhasil menyudahi puasa gelar 33 tahun ganda campuran Indonesia saat berhasil menjadi juara All England 2012. Sebelumnya, satu-satunya ganda campuran Indonesia yang bmenjadi juara All England yakni Christian Hadinata/Imelda Wiguna pada tahun 1979.

Saat itu, Tontowi/Liliyana yang diunggulkan di tempat keempat menang 21-17, 21-19 atas wakil Denmark, Thomas Laybourn/Kamilla Rytter Juhl.

Setelah mengunci gelar All England 2012, Tontowi/Liliyana terus beprestasi dengan mencetak hattrick pada ajang bulu tangkis Level Super 1000 ini.

Gelar juara ganda campuran masih menjadi milik Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir pada All England 2013 dan 2014.

Tak hanya Tontowi/Liliyana, Indonesia juga berhasil meraih gelar juara ganda putra lewat pasangan Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan pada tahun 2014.

Sama halnya dengan kisah Tontowi/Liliyana pada 2012, Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan menjadi ganda putra Indonesia pertama yang menjuarai All England setelah 11 tahun.

Sebelum muncul Ahsan/Hendra, Candra Wijaya/Sigit Budiarto tercatat sebagai ganda putra terakhir yang menjuarai All England pada 2003.

Dua tahun berselang, ganda campuran Indonesia kembali unjuk gigi. Kali ini lewat pasangan Praveen Jordan/Debby Susanto.

Praveen/Debby yang tak ditargetkan untuk menang saat itu justru tampil gemilang sepanjang All England 2016.

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved