Ini 5 Tanda Kamu Merupakan Rekan Kerja yang Buruk
Dalam satu tim kerja, kenyamanan bekerja sama adalah salah satu kunci sukses untuk meraih target yang ditetapkan perusahaan.
Saat kita berjauhan dari dia, kita justru membicarakan kejelekan-kejelekannya.
Ini adalah sikap yang tidak adil. Karena sebenarnya, ketika kita berani membicarakan secara langsung apa yang menjadi ketidaknyamanan kita, maka ada kesempatan bagi rekan kerja untuk memberikan penjelasan.
Bisa jadi ketidaknyamanan dalam bekerja karena kurang komunikasi atau adanya kesalahpahaman yang tidak disengaja.
Kita menyebarkan aura negatif.
Ketika kita selalu mencurigai setiap orang dan peristiwa yang terjadi di sekitar kita dengan pikiran-pikiran negatif, sebenarnya kita sedang menanam ketidakpercayaan pada lingkungan kerja.
Seiring dengan berjalannya waktu, kita akan dinilai sebagai sumber ketidaknyamanan.
Membawa masalah pribadi dalam pekerjaan.
Green bercerita, dirinya pernah bekerja dengan seseorang yang selalu menerima telepon dari keluarganya sambil berteriak-teriak atau mencaci-maki, ketimbang memutuskan telepon.
Padahal, saat rekan kerjanya menerima telepon tersebut, situasinya adalah sedang bekerja.
“Rekan kerja saya lupa, bahwa semua orang di sekitarnya mendengar apa yang dibicarakan dan tidak semua orang merasa harus mendengarkan permasalahan pribadi kita kan?”
Terlalu defensif.
Kerja tim yang baik terbangun ketika kita bisa menerima dengan leluasa pujian dan kritik, karena tema besarnya adalah sama-sama memperbaiki diri untuk mencapai target tim.
Maka dapat dibayangkan apa yang terjadi ketika kita justru mengelak mati-matian setiap kali “peluru” kritik diarahkan, rekan kerja akan menjauh dan menyebut kita sebagai rekan kerja yang tidak menyenangkan.
Ada berapa banyak tanda-tanda sebagai rekan kerja tidak menyenangkan, melekat dalam diri kita ?
Berapapun itu, lakukanlah perbaikan diri.