Ini 10 Saham BUMN yang Harganya Anjlok Cukup Dalam Sejak Penghujung Tahun 2019
Berikut 10 saham BUMN yang harganya anjlok cukup dalam sejak penghujung tahun 2019 lalu hingga Selasa (24/3/2020)
PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) jatuh sangat dalam dalam beberapa pekan terakhir.
Harga saham bank dengan aset terbesar di Indonesia ini pada penutupan terakhir berada di level Rp 3.860 per lembar.
Sementara dibandingkan pada harga saham 60 hari perdagangan lalu, nilainya masih berada di level Rp 7.675.
Harga saham perbankan memang tengah berguguran di tengah ketidakpastian global.
9. Bank BRI
PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) sahamnya juga ambles.
Nilai saham pada perdangan terakhirnya yakni Rp 2.440 per lembar.
Angka yang jauh di bawah harga saat penutupan pada 30 Desember 2019 yang nilai per lembar sahamnya masih dihargai Rp 4.400.
10. Telkom
Sebagai langganan saham blue chip papan atas, tak menjamin saham PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM) luput dari anjloknya harga saham di tengah wabah virus corona.
Harga saham BUMN telekomunikasi ini pada penutupan perdagangan terakhirnya berada di level Rp 2.620 per lembar.
Harga ini jauh di bawah harga saham pada 30 Desember 2019 yang berada di angka Rp 3.970 per lembar.
Mayoritas saham BUMN memang tengah babak belur sejak akhir tahun lalu.
Selain perusahaan-perusahaan pelat merah, beberapa perusahaan anggota holding BUMN yang kini telah melepas status Persero juga sahamnya anjlok, antara lain PT Perusahaan Gas Negara Tbk, PT Aneka Tambang Tbk, PT Timah Tbk, dan PT Bukit Asam Tbk.
Buyback saham BUMN Kementerian BUMN telah menginstruksikan beberapa perusahaan plat merah untuk melakukan buyback atau pembelian kembali saham.
Hal ini dilakukan untuk merespon melemahmya IHSG.
“Tadi sudah koordinasi untuk buyback saham, ada 12 bumn yg akan buyback nilainya Rp 7 sampai Rp 8 triliun,” ujar Staf Khusus Menteri BUMN Arya Sinulingga di Kementerian BUMN, Selasa (10/3/2020).
Arya menambahkan, perusahaan plat merah yang akan melakukan buyback sahamnya, yakni Bank Mandiri, BRI, BNI, BTN, Wijaya Karya, Adhi Karya, PP, Jasa Marga, Waskita Karya, Antam, Bukit Asam, dan Timah.
"Periodenya sudah mulai diserahkan kepada masing-masing perusahaan strateginya,” kata Arya.
Arya menjelaskan, aksi korporasi itu dilakukan demi merespon kondisi pasar yang saat ini terjadi.
“Alasannya IHSG turun, baru nilai fundamental perushaaan melebihi nilai transaksi di pasar,” ucap dia.(*)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "10 BUMN yang Sahamnya Rontok Parah Saat Corona Menyerang", https://money.kompas.com/read/2020/03/25/182353726/10-bumn-yang-sahamnya-rontok-parah-saat-corona-menyerang.