Tinju
2 Petinjunya Positif Corona, Federasi Tinju Turki Sebut IOC Tak Bertanggung Jawab
Federasi Tinju Turki menyatakan hal itu setelah dua petinjunya dan seorang pelatih positif
TRIBUN-BALI.COM- Federasi Tinju Turki menilai Komite Olimpiade Internasional ( IOC) disebut tidak bertanggung jawab.
Federasi Tinju Turki menyatakan hal itu setelah dua petinjunya dan seorang pelatih positif terinfeksi virus corona seusai mengikuti kualifikasi tinju Olimpiade Tokyo 2020 di London.
Kualifikasi tinju zona Eropa untuk Olimpiade Tokyo 2020 dilangsungkan di Copper Box, Queen Elizabeth Olympic Park, London, Inggris, 14 Maret 2020.
Meski sudah berlangsung selama tiga hari, kualifikasi tinju Olimpiade Tokyo 2020 kemudian dibatalkan karena pandemi virus corona yang semakin meluas di Inggris.
• Pemain Bali United Pacheco Ungkap Kondisi Fisik di Tengah Wabah Virus Covid - 19
• Ini Syarat Mendapatkan Kartu Pra Kerja dan Tahapannya Hingga Pelatihan
• Update Corona di Bali, PDP Covid-19 di RS Universitas Udayana Seluruhnya WNI
Sebelumnya, Presiden Konfederasi Tinju Eropa, Franco Falcinelli, sempat mengingatkan risiko tertular virus corona jika turnamen itu tetap dilangsungkan.
Presiden Federasi Tinju Turki, Eyup Gozgec, mengatakan bahwa IOC sebagai penyelenggara lalai dan tidak serius dalam menanggapi wabah virus corona.
"Saya hanya ingin tahu, ketika seluruh dunia dalam keadaan siaga, mengapa mereka menyelenggarakan turnamen ini meski di antara kami takut karena hampir semua ajang olahraga sudah dibatalkan," kata Eyup Gozgec kepada BBC.
Melansir BBC, Gozgec juga mengirimkan surat kepada anggota dewan Konfederasi Tinju Eropa (EUBC).
"Dua atlet kami dan seorang pelatih telah dinyatakan positif Covid-19 setelah kembali ke Turki dari London. Semua dalam perawatan dan untungnya dalam kondisi baik," demikian surat Gozgec kepada Federasi Tinju Eropa.
IOC berharap semua atlet dan ofisial yang terdampak virus corona dapat pulih secepatnya.
"Gugus Tugas Tinju (BTF) ingin menyampaikan simpati kepada para atlet dan ofisial yang terdampak dan berharap dapat segera pulih," demikian pernyataan IOC dikutip dari BBC.
"Tindakan pencegahan sebelum, selama, dan dalam fase tindak lanjut dari acara telah dilaksanakan dan acara ditunda ketika situasi Covid-19 semakin tidak kondusif."
"Menjaga keselamatan para atlet, ofisial, dan semua yang terlibat selalu menjadi prioritas utama bagi BTF," kata IOC melanjutkan.
Seorang juru bicara panitia lokal juga mengatakan bahwa panitia telah melakukan langkah-langkah untuk melindungi keselamatan dan kesehatan peserta selama kompetisi berlangsung.
"Tim medis kami melakukan pekerjaannya selama turnamen dan memberikan panduan rutin kepada semua tim sesuai saran dari pemerintah," kata juru bicara tersebut.