Bisnis Hotel dan Restoran Rontok Akibat Pandemi Virus Corona Atau Covid-19
Keruntuhan pada sektor bisnis ini disebabkan pemberlakuan kebijakan physical distancing
Kemudian hitungan per KWH diberi diskon karena banyak kita dari hotel dan restoran tutup saat ini. Sehingga bisa kita bayangkan apa yang kita pakai.
Berikutnya gas, gas pakai USD. berarti yang masih jadi operasional yang mahal, yang high, biaya tinggi.
Yang paling penting dari utilitas itu yang menyangkut pajak daerah retribusi daerah, yang menjadi tanggung jawab kepala daerah. Itu umumnya pada bupati dan wali kota.
Apakah sudah ada beberapa hotel yang melakukan PHK kepada para pekerjanya?
Perusahaan tidak mau melakukan PHK sebenarnya karena yang tersisa sekarang ini tinggal talent saja. Misal mereka lepas ini, begitu mereka mulai baru lagi, ini akan jadi masalah.
Tidak mudah itu mulai dari awal lagi dan bagi karyawan pun untuk mencari kerja juga tidak mudah. Itu yang kita gambarkan sebagai dampak ekonomi.
Bila situasi terus seperti ini,dampak ekonominya akan seperti apa?
Dampaknya bisa lebih dari tahun 1998. Kalau masalah perut bagaimana? Siapa saja seperti itu. Itu yang tidak dipikirkan pemerintah daerah karena seolah-olah semuanya pemerintah pusat.
Pemerintah daerah ini sebenarnya hanya fokus bagaimana mengamankan masyarakat dari penyakit, razia, sweeping, menutup fasilitas publik, transportasi, apapun ditutup.
Hanya bisa seperti itu tapi tidak melihat bagaimana dampak ekonomi ke depan terhadap masyarakat yang menganggur dan kehilangan pekerjaan ketika covid ini.
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Virus Corona Runtuhkan Bisnis Hotel dan Restoran