Ini 4 Cara Mengajarkan Nilai Kebaikan Pada Anak, Dapat Bangun Kesuksesan Anak

Esther Wojcicki mengatakan bahwa kesuksesan harus dibarengi dengan memahami nilai-nilai dasar seperti etika dan kebaikan.

Pixabay
Ilustrasi ayah dan anak belajar - 

"Saya tidak menyadari pada saat itu dampaknya mendalam pada kesejahteraan anak-anak, yang telah terkonfirmasi oleh sejumlah penelitian bahwa kepedulian memang membawa anak ke posisi sejahtera," ungkap Esther.

2. Pentingnya Organisasi atau Komunitas

Menurut sebuah studi tahun 2013, remaja yang menjadi sukarelawan untuk anak-anak yang usianya lebih muda akan mengalami penurunan suasana hati yang negatif dan risiko kardiovaskular.

Studi lain dari 2016 menyebut, remaja usia 24-34 tahun yang melakukan pekerjaan sukarela, lebih kecil kemungkinan terjebak ke dalam perilaku ilegal maupun hukuman jeruji besi.

"Tapi berapa banyak dari kita yang memikirkan hal ini ketika mengasuh anak? Berapa banyak dari kita yang menemukan cara untuk berkontribusi dalam membangun kesuksesan dengan bergelut dalam organisasi?" tanya Esther.

"Sedih untuk dikatakan, saya perhatikan semakin banyak anak yang benar-benar fokus pada dirinya sendiri. Ke mana mereka ingin kuliah, ke mana mereka ingin liburan, dan barang apa yang ingin mereka beli. Mereka tidak merasa organisasi itu penting," ungkap Esther.

3. Uang Bukan Segalanya

Esther mengatakan, saat ini anak-anak tumbuh dengan perasaan seolah-olah mereka adalah pusat alam semesta.

Anak-anak kurang mandiri dan tidak siap untuk mengubah dunia ke arah yang lebih baik.

Remaja saat ini hanya fokus dengan uang, yang mereka anggap akan membuatnya bahagia.

"Gagasan seperti itu salah. Menjadi kaya, tak melakukan apapun, duduk santai di pantai, dan pergi makan malam mahal itu merupakan gagasan yang salah," kata Esther.

Dan tampaknya, kata Esther, orang-orang yang seperti itu masih ada di Silicon Valley.

Orang-orang yang tidak memprioritaskan kebaikan komunitas, tidak berjuang untuk tujuan sosial, dan tidak mengejar kehidupan yang penuh makna dan tujuan.

"Akibatnya, mereka sering berakhir terisolasi dan tertekan. Saya telah bertemu banyak jutawan yang tidak bahagia dan bahkan beberapa miliarder yang tidak bahagia. Mungkin ini akibat tak diajarkan nilai dasar saat kecil," papar Esther.

4. Prioritaskan

Sumber: Kompas.com
Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved