Kenapa Hipertensi Bisa Terjadi pada Anak dan Kaum Dewasa Muda ? Ini Beberapa Jawabannya

Usia anak-anak dan dewasa muda tak lepas dari risiko penyakit hipertensi. Hipertensi bayi dan anak adalah hipertensi sekunder/didasari penyakit lain

Gambar oleh Steve Buissinne dari Pixabay
Foto ilustrasi hipertensi 

TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Tribunners, apa Kamu pernah mendengar  tentang hipertensi ?

Hipertensi merupakan penyakit tekanan darah tinggi.

Dimana tekanan darah berada di nilai 130/80 mmHg atau lebih.

Biasanya orang-orang yang memiliki hipertensi adalah orang-orang yang lanjut usia atau dewasa.

Pria Ini Ditangkap Polisi, Mencuri Uang di Sukawati Gianyar

Ramalan Zodiak 11 April 2020, Libra Akan Mengherankan Orang Lain, Scorpio Memiliki Hari Memuaskan

Selain Cuaca, Ternyata 4 Hal Ini Jadi Penyebab Penundaan Penerbangan

Namun ternyata usia anak-anak dan dewasa muda tak lepas dari risiko penyakit tersebut.

Dokter Spesialis Jantung dan Pembuluh Darah dari RS Jantung Harapan Kita, Bambang Widyantoro menjelaskan, penyebab hipertensi pada anak berbeda dari orang dewasa.

Hipertensi dewasa pada umumnya berkaitan dengan faktor usia dan pola hidup tidak sehat.

Sedangkan hipertensi bayi dan anak adalah hipertensi sekunder atau didasari penyakit lain.

"Jadi karena dia punya penyakit jantung bawaan, kelainan di pembuluh darah yang memang bawaan sehingga menyebabkan tekanan darah tinggi."

"Atau, ada kelainan di pembuluh darah ginjal yang menyebabkan pembuluh darah tinggi meskipun masih anak anak."

Demikian penjelasan Bambang seusai konferensi pers di Jakarta, beberapa waktu lalu.

Dia menjelaskan, penyakit jantung bawaan 90 persen belum diketahui penyebabnya.

Namun, 10 persennya adalah karena kondisi bayi dalam kandungan ibu.

Misalnya, ketika ibu pada awal kehamilan masih merokok atau mengonsumsi jamu-jamuan.

Namun, Bambang tak mengetahui angka pasti kasus hipertensi anak tersebut.

"Yang berhubungan dengan penyakit jantung bawaan, datanya delapan dari 1.000 bayi yang lahir normal. Tapi tidak semua penyakit jantung bawaan tensinya tinggi," tutur dia lagi.

Ketika orangtua melihat ada indikasi tekanan darah bayi atau anak tinggi, langkah yang harus dilakukan adalah memeriksa penyebab dasarnya.

Bisa jadi, bayi atau anak tersebut mengalami gangguan jantung, pembuluh darah atau ginjal.

"Dicari tahu penyebab dasarnya apa kalau sudah ketahuan baru penyebab dasarnya dikoreksi atau diobati," tuturnya.

Sementara hipertensi pada usia dewasa muda (18-22 tahun), lanjut Bambang, disebabkan dua faktor, yakni obesitas dan merokok.

Menurut dia, banyak kaum dewasa muda pada kategori tersebut mulai merokok sejak usia Sekolah Menengah Pertama (SMP).

Padahal, racun yang ada pada rokok berpotensi membuat pembuluh darah mengeras dan mengakibatkan tekanan darah tinggi.

Begitu pula dengan obesitas.

"Jadi tentu tren untuk hipertensi usia muda jelas harus menurunkan berat badan dan berhenti merokok," ucap Bambang.(*)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Mengenali Hipertensi pada Anak dan Kaum Dewasa Muda ", https://lifestyle.kompas.com/read/2018/08/08/060000020/mengenali-hipertensi-pada-anak-dan-kaum-dewasa-muda-?page=all#page2.

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved