Corona di Bali

Lolos di Gilimanuk, Dishub Denpasar Buntuti 15 Calon ABK dari Brebes Yang Menuju Pelabuhan Benoa

Dikarenakan mereka datang dari daerah terjangkit Covid-19, sehingga langsung dilaksanakan karantina.

Penulis: Putu Supartika | Editor: Eviera Paramita Sandi
Istimewa
15 calon ABK kapal diamankan di Pelabuhan Benoa 

Selama di karantina para PMI itu dijaga kesehatannya oleh tim medis dengan diajak berolahraga setiap pagi, diberikan konsumsi sebanyak tiga kali dalam sehari dan dikasi susu serta vitamin.

Begitu hasil swab PMI tersebut datang dan dinyatakan negatif, maka PMI bersangkutan diijinkan pulang dan harus melakukan isolasi mandiri selama 14 hari.

Ia mengimbau agar para PMI melakukan isolasi secara tertib guna mencegah adanya transmisi lokal di Bali.

"Maka dari itulah screening ini menjadi penting, supaya jangan sampai mereka sudah pulang ternyata dia menyebarkan virus. Tujuan dari screening dan karantina di provinsi ini kan seperti itu," jelasnya.

Ia juga meminta kesadaran kepada PMI yang baru akan pulang ke Bali supaya jangan nyelonong saat pulang.

Dirinya mengakui bahwa sudah terdapat kejadian PMI yang ketika petugas lengah malah memilih lari dari proses screening dan akhirnya positif Covid-19 di rumahnya.

"Ini kan potensi menyebarkan ke masyarakat, makanya harus sadar mereka dan masyarakat juga jangan nolak (tempat karantina). Ini kan tujuannya juga menyelamatkan masyarakat sebenarnya. Ini harus disadarkan masyarakat juga supaya jangan sampai ada penolakan," jelasnya.

Mengenai anggaran karantina ini, Suarjaya mengatakan bahwa semuanya berasal dari Anggaran Pendapatan Belanja Daerah APBD Semesta Berencana Provinsi Bali.

Biaya itu sudah termasuk konsumsi, akomodasi, alat alat seperti sabun, hand sanitizer, masker hingga handuk. Semua ini sudah masuk dalam satu paket anggaran penanggulangan Covid-19 Provinsi Bali. (*)

Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved