Dokter Berlian Idris Kritik Soal Penyiapan TMP Bagi Tenaga Medis yang Meninggal, Ini Jawaban Ganjar
Melalui akun twitter pribadinya, Berlian Idris mengunggah cuitan jika upaya Ganjar terkait penyiapan TMP bagi tenaga medis yang meninggal dunia
TRIBUN-BALI.COM, SEMARANG - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mendapat kritik pedas terkait keputusan penyiapan Taman Makam Pahlawan (TMP) sebagai lokasi pemakaman bagi tenaga medis yang meninggal dunia karena virus corona atau Covid-19.
Dilansir via Kompas.con, kritik tersebut dilontarkan oleh seorang dokter bernama Berlian Idris.
Melalui akun twitter pribadinya, dokter Berlian Idris mengunggah cuitan jika upaya Ganjar terkait penyiapan TMP bagi tenaga medis yang meninggal dunia dinilai sangat menyakitkan.
Pasalnya, yang dibutuhkan tenaga medis saat ini bukan lokasi pemakaman seperti yang diwacanakan, melainkan alat pelindung diri (APD) yang memadai agar tidak tertular virus corona saat menangani pasien.
"Ini sungguh menyakitkan. Kami ingin selamat pak @ganjarpranowo, tidak ada yang ingin dimakamkan di Taman Makam Pahlawan. Tolong lindungi tenaga kesehatan secara maksimal, jangan dulu bicarakan di mana kami akan dimakamkan," tulisnya menanggapi berita soal usulan Taman Makam Pahlawan (TMP) bagi tenaga medis yang meninggal dunia.

Menanggapi kritikan tersebut, Ganjar mengatakan bahwa dokter yang bersangkutan salah paham.
Terkait penyiapan lokasi TMP itu, ia menjelaskan bukan lantas dirinya mendoakan agar para tenaga medis meninggal dunia.
Melainkan sebagai upaya penghormatan kepada tenaga medis.
Sebab, dirinya mengaku prihatin dengan adanya penolakan warga terhadap pemakaman jenazah perawat yang terjadi sebelumnya di Dusun Sewakul, Ungaran.
“Itu kan karena konteksnya kan sebelumnya ada penolakan, kalau begini terus kan tidak boleh.
Maka pak dokter itu saya minta nomor teleponnya biar kenalan. Kita kan diajari untuk klarifikasi, konfirmasi, menjelaskan dan tabayun," jelas Ganjar di Semarang, Senin (13/4/2020).
Adapun terkait dengan penyediaan APD bagi tenaga medis, Ganjar menegaskan bahwa saat ini di seluruh rumah sakit rujukan Covid-19 di Jawa Tengah sudah tercukupi seluruhnya.
“APD semua terpenuhi, yang kurang hanya masker N95.
Ada juga bantuan sebanyak 10.000 masker N95 dalam waktu dekat. Gerakkan ini semuanya bekerja mulai dari pemerintah dan masyarakat," papar Ganjar.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul ""Kami Ingin Selamat Pak, Tidak Ada yang Ingin Dimakamkan di Taman Makam Pahlawan""