Orangtua Harus Tahu, Ini Gejala Sembelit Pada Anak-anak dan Cara Mengatasinya
Sembelit kronis dapat menyerang anak-anak dari segala usia, tetapi sebenarnya paling umum terjadi pada anak-anak yang baru dilatih buang air besar
TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Tribunners, apa Kamu pernah mengalami sembelit ?
Sembelit mungkin pernah di alami oleh semua orang, termasuk anak-anak.
Biasanya sembelit muncul karena seseorang kekurangan cairan, diet kurang serat, hingga efek samping pengobatan.
Sebanyak 1 dari 10 anak mengalami sembelit atau konstipasi.
• Benarkah Jasad Korban Covid-19 Bisa Menularkan Virus ke Orang yang Masih Hidup?
• Begini Cara Menyiasati Agar Jajan Makanan Tak Bikin Kantong Tipis Selama Pandemi Covid-19
• Covid-19 Telah Menjangkiti 185 Negara, Ini Data Perkembangan Kasus Corona di Bali hingga Global
Sembelit kronis dapat menyerang anak-anak dari segala usia, tetapi sebenarnya paling umum terjadi pada anak-anak yang baru dilatih buang air besar di toilet.
Bagi sebagian orang, sembelit bisa menjadi masalah kronis sebuah situasi yang sering membuat kita frustrasi sama halnya bagi anak.
Menurut ahli gastroenterologi anak Mohammad Nasser Kabbany, MD, meskipun butuh kesabaran, sembelit kronis dapat diobati.
Gejala sembelit pada anak-anak
Setiap orang berbeda, sehingga sulit untuk mengetahui apakah anak mengalami sembelit.
Beberapa anak bisa buang air besar (BAB) beberapa kali sehari; yang lain, BAB setiap beberapa hari sekali.
Namun, secara umum, jika anak BAB hanya beberapa kali seminggu, ini bisa menunjukkan suatu masalah.
Feses yang keras dan besar atau sangat kecil juga menjadi pertanda masalah. Berikut beberapa gejala umum sembelit yang bisa dikenali:
- Sakit saat buang kotoran.
- Mengejan dan / atau menghabiskan waktu lama di toilet.
- Feses terlalu besar