Corona di Bali
Penuhi Kebutuhan Pangan Warga Disaat Pandemi Covid-19, Desa Adat Sukawati Bagikan Sembako
Di tengah merosotkanya perekonomian di tengah pandemik covid-19, mereka sangat mengharapkan bantuan sembako.
Penulis: I Wayan Eri Gunarta | Editor: Wema Satya Dinata
TRIBUN-BALI.COM, GIANYAR – Penantian krama Desa Adat Sukawati, Kecamatan Sukawati, Gianyar akhirnya terkabul, Kamis (16/4/2020).
Di tengah merosotkanya perekonomian di tengah pandemik covid-19, mereka sangat mengharapkan bantuan sembako.
Dan, hari ini prajuru Desa Adat Sukawati telah mendistribusikan sembako gratisnya pada masyarakat
Berdasarkan data yang dihimpun Tribun Bali, Desa Adat Sukawati terdiri dari 2.378 Kepala Keluarga (KK), yang tersebar di 14 banjar adat.
• Ilmuwan Harvard Sebut Virus Corona Dapat Berlanjut Hingga Tahun 2024
• Resmi Menikah, Ini Harapan Pemain Bali United Fahmi Al-Ayyubi
• Learning from Home, Momentum Pendidikan Karakter
Adapun bantuan sembako yang diterima setiap krama, meliputi 10 kilogram beras, minyak goreng, mi instan dan gula. Jika ditotal, nilai sembako setiap krama sebesar Rp 150 ribu.
Jro Bendesa Sukawati, I Nyoman Suantha membenarkan hal tersebut. Kata dia, sembako ini telah dinanti-nanti oleh krama.
Sebab semua sektor telah terdampak covid-19. Terlebih lagi, kata dia, belum diketahui kapan kondisi akan kembali normal.
“Tidak hanya yang bekerja di sektor pariwisata, hampir semua kalangan kena, termasuk para pengusaha juga,” ujarnya.
Terkait sumber pembelian sembako ini, Suantha mengatakan, berasal dari dana sosial yang diback up oleh Lembaga Perkreditan Desa (LPD) Sukawati.
“Kami tidak memiliki potensi wisata, tapi kami tetap berupaya dengan dana yang ada, untuk membantu meringankan beban krama,” ucapnya.
Pihaknya mengakui, pembagian sembako ini tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan krama selama situasi ini.
Namun setidaknya pihaknya dapat mengobati psikologis krama, dengan memberikan perhatian terhadap mereka.
“Untuk selanjutnya, kita hanya bisa berharap supaya kondisi cepat pulih, dan tetap mentaati imbauan pemerintah tentang sosial distancing,” tandasnya.
Dalam menerapkan sosial distancing dalam pembagian sembako ini, Suantha mengatakan sembako ini disalurkan ke masing-masing banjir.
Terkait teknis pembagian di banjar-banjar, pihaknya meminta supaya para kelian mengedepankan jaga jarak saat pengambilan sembako ini.
“Kami minta kepada para kelian agar mengatur supaya tidak terjadi kerumunan,” tandasnya. (*)