16 Pria Diduga Gay Digerebek Satpol PP Saat Mandi Bareng di Lokasi Wisata di Tengah PSBB

Ia merinci, ke 16 orang yang diduga kaum gay ini berasal dari berbagai daerah dan yang terbanyak berasal dari Jakarta.

Editor: Eviera Paramita Sandi
istimewa
Petugas mengamankan lokasi wisata Gunung Panjang di Kantor Kecamatan Parung, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Minggu (19/4/2020). 

Kemudian dari daerah lain yakni, AF (26), AS (38), RH (30), SO (30), LS (28), PS (24), GM (21), AN (25), S (36) dan SA (37).

"Dari Tangerang, Bogor, Sukabumi, Tasik, Banyumas, Brebes, Banyuwangi dan ada yang dari Sumatera," imbuhnya.

Penggerebekan

Sebelumnya diberitakan, petugas Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol-PP) menggerebek belasan lelaki diduga dari komunitas penyuka sesama jenis atau gay yang sedang wisata pemandian air panas Gunung Panjang di Desa Cogreg, Kecamatan Parung, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Minggu (19/4/2020) dini hari.

Kepala Bidang (Kabid) Ketertiban Umum Satpol-PP, Ruslan, mengatakan, dalam penggerebekan itu, pihaknya mengamankan 16 pria yang sedang mandi bareng.

Penangkapan itu bermula saat anggota Satpol-PP mendapatkan laporan dari masyarakat tentang adanya aktivitas mencurigakan di lokasi pemandian pada malam hari.

Masyarakat yang khawatir terhadap kerumunan itu berharap agar aktivitas itu segera dibubarkan karena melanggar aturan pembatasan sosial berskala besar (PSBB).

"Jadi itu saat tugas di titik check point (PSBB) ada pengaduan dari masyarakat, makanya Satpol-PP beserta camat langsung ke lokasi.

Ternyata benar (gay) karena ada berapa pasang.

Kejadiannya dini hari, pada saat check point ada kumpulan-kumpulan gitu akhirnya didatengin," ungkapnya.

Wisatawan yang diamankan tersebut berjumlah 16 orang yang diduga adalah kaum gay dari Jakarta dan Tangerang.

Hal itu diperkuat dengan ditemukannya barang bukti berupa konten video di smartphone berisi penyuka sesama jenis.

Selain itu, adanya pengakuan dari mereka telah melakukan aktivitas yang kurang pantas di lokasi wisata pemandian.

Senada, Camat Parung, Yudi Santosa mengatakan bahwa dari hasil pemeriksaan diduga kuat mereka adalah satu komunitas penyuka sesama jenis atau gay.

Pengakuan mereka membuktikan sering melakukan kegiatan komunitasnya di tempat-tempat tertentu seperti di lokasi pemandian.

Sumber: TribunnewsWiki
Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved