Seluruh Tenaga Medis Dikarantina, Gegara Keluarga Pasien Positif Corona Tak Jujur

Istri sakit kanker, suami yang biasa menunggui di RS ternyata positif Corona namun tidak bercerita ke pihak rumah sakit.

Editor: Bambang Wiyono
istimewa
RS Sardjito Yogyakarta 

TRIBUN-BALI.COM, YOGYAKARTA - Ulang pasien ini membuat hampir seluruh tenaga medis satu rumah sakit terkena dampak yang fatal.

Gara-gara pasien positif Covid- 19 tak jujur, sebanyak 53 tenaga medis di RSUP Dr Sardjito Yogyakarta harus menjalani tes swab.

Kepala Bagian Hukum dan Humas RSUP Dr Sardjito Yogyakarta, Banu Hermawan membenarkan kejadian tersebut.

"Iya benar, keluarganya yang tidak jujur,"ujar Kepala Bagian Hukum dan Humas RSUP Dr Sardjito Yogyakarta, Banu Hermawan, Kamis (30/4/2020).

Banu menceritakan, awalnya ada pasien dengan penyakit kanker. Pasien ini dirawat di RSUP Dr Sardjito Yogyakarta.

"Sebelum masuk, pasien ini kita rapid test dulu. Hasil rapid test pertama non reaktif," bebernya.

Karena hasilnya non reaktif, pasien ini dilakukan perawatan sebagai pasien non orang dalam pemantauan (ODP) maupun non pasien dalam pengawasan (PDP).

Saat berada di rumah sakit, pasien ini ditunggu oleh suaminya. Namun beberapa hari, mendadak suaminya tidak terlihat menunggu di rumah sakit.

"Perawat kemudian bertanya kepada anaknya yang menunggu. Bapakmu dimana? Biasanya bapakmu yang menunggu," tuturnya.

Dijawab jika bapaknya dirawat di RSUD Sleman. Dari hasil rapid test dan swab, bapaknya dinyatakan positif Covid-19.

Mendapat informasi tersebut, RSUP Dr Sardjito lantas melakukan rapid test kedua terhadap pasien tersebut. Hasil rapid test ternyata reaktif.

"Kita juga cepat lakukan tes swab, ternyata hasilnya positif. Langsung pasien kita bawa ke bangsal isolasi untuk penanganan Covid-19," jelasnya.

Dari informasi, diketahui suami pasien tersebut pernah kontak dengan positif Covid-19.

"Ternyata diinfokan bapaknya pernah satu mobil dengan pasien positif yang meninggal," urainya.

RSUP Dr Sardjito lantas melakukan tracing terhadap tenaga medis yang melakukan kontak dengan pasien tersebut. Jumlahnya sekitar 53 tenaga medis.

Sumber: Kompas.com
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved