Bulan Ramadhan

Kesalahan-kesalahan Dalam Berpuasa Ramadhan

Masih ada beberapa kesalahan-kesalahan yang berkembang di masyarakat dalam menjalankan ibadah puasa

Penulis: M. Firdian Sani | Editor: Irma Budiarti
Pixabay
Ilustrasi ramadhan 2020. 

Laporan Wartawan Tribun Bali, M Firdian Sani

TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Dalam menjalankan ibadah puasa tentu ada beberapa aturan-aturan yang harus dilakukan, salah satunya adalah menunaikan sahur, menahan diri dari perbuatan kotor, serta rentetan ibadah pendukung lain.

Bagi sebagian orang, aturan-aturan itu nyatanya tak dipahami dengan benar oleh kaum muslimin, masih ada beberapa kesalahan-kesalahan yang berkembang di masyarakat dalam menjalankan ibadah puasa.

Ustaz M Sya'an, LC dalam kultumnya di Masjid Baitul Makmur menjelaskan, ada beberapa kesalahan-kesalahan dalam berpuasa, yang pertama adalah soal perkara sahur.

"Kesalahan yang pertama adalah menganggap bahwa sahur itu tidak penting. Makan sahurlah kalian, maka sesungguhnya di dalam sahur itu ada keberkahan," katanya dikutip dari siaran langsung Facebook 'Masjid Baitul Makmur DPS', Rabu (29/4/2020).

"Oleh karena itu kaum muslimin yang di rahmati Allah SWT, bangunlah di pagi hari sebelum waktu subuh untuk melaksanakan sahur walaupun hanya seteguk air," sambungnya.

Memang hukum sahur adalah sunnah yang apabila dikerjakan mendapat pahala dan jika tidak dikerjakan tidak apa-apa atau tidak berdosa.

Namun, Ustaz Sya'nan tentunya tidak ingin kaum muslimin menyepelekan sahur karena mengandung keberkahan sebagaimana yang disampaikan dalam hadis Rasulullah yang diriwayatkan dari Anas bin Malik sebagai berikut.

تَسَحَّرُوا فَإِنَّ فِي السَّحُورِ بَرَكَةً

Artinya: “Sahurlah kalian semua. Sesungguhnya sahur itu mengandung keberkahan.” (HR Bukhari: 1923) sumber: NU.online.

Yang kedua adalah terkait dengan waktu imsak, menurutnya banyak kalangan masyarakat menganggap bahwa imsak itu adalah batas akhir waktu subuh antara waktu kurang lebih sepuluh menit sebelumnya.

"Yang disebut dengan imsak itu ialah sebenarnya puasa itu sendiri, di tengah-tengah kita banyak yang menanggap bahwa imsak itu batas terakhir sebelum waktu subuh kira-kira sepuluh menit sebelumnya. Padahal Rasulullah SAW tidak pernah membatasi itu, kalaupun kita mau ikhtiar atau berhati-hati, misalnya kita berhenti sahur sebelum subuh dua menit atau tiga menit sebelumnya, maka itu baik-baik saja, asal jangan menganggap imsak itu adalah batasan terakhir, itu merupakan kesalahan yang fatal di tengah-tengah masyarakat kita," jelasnya.

Ustaz Sya'nan menerangkan, jika awal berpuasa bagi umat muslim dimulai dari waktu fajar atau subuh.

"Yang dimaksud di sini adalah waktu fajar atau subuh yang menjadi waktu awal kita berpuasa," ujarnya.

Dalam hal ini berarti saat imsak sebenarnya kita masih bisa memulai atau melanjutkan santapan sahur, sebagaimana yang diterangkan oleh Fathul Mu‘in berikut ini.

Sumber: Tribun Bali
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved