Corona di Indonesia

Update Covid-19 Hari Ini, Selalu Ada yang Sembuh Meskipun Angka Positif Masih Bertambah

Jumlah pasien Covid-19 yang sembuh di Indonesia selalu ada penambahan meskipun statistik kasus positif masih mengalami peningkatan.

Penulis: Widyartha Suryawan | Editor: Ady Sucipto
Tribun Bali/Rizal Fanany
Seorang pecalang berjaga di kawasan Pantai Batu Belig, Kuta Utara, Badung, Rabu (1/4/2020). Pantai Batu Belig dan sejumlah kawasan pantai di Badung masih ditutup sementara untuk mencegah penyebaran virus Corona. 

TRIBUN-BALI.COM - Jumlah pasien Covid-19 yang sembuh di Indonesia selalu ada penambahan meskipun statistik kasus positif masih mengalami peningkatan.

Mereka yang telah dinyatakan sembuh adalah berdasarkan hasil uji laboratorium selama dua kali dan ketika pasien tidak ada lagi keluhan klinis.

Berdasarkan data per Sabtu (2/5/2020) kemarin, Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 mencatat ada penambahan pasien sembuh sebanyak 74 orang sehingga totalnya menjadi 292 orang.

Jika dilihat sebarannya dari 34 provinsi di Indonesia, pasien sembuh terbanyak berada di DKI Jakarta dengan total 513 orang.

Kemudian disusul Jawa Timur sebanyak 165, Jawa Barat 147, Sulawesi Selatan 145, Bali 129, dan wilayah lain di Indonesia sehingga total mencapai 1.665 orang.

"Distribusi pasien sembuh terbanyak adalah DKI Jakarta, Jawa Timur, Jawa Barat, Sulawesi Selatan dan Bali sehingga total keseluruhan adalah 1.665 orang,” kata Juru Bicara Pemerintah untuk Covid-19 Achmad Yurianto dalam keterangan resmi di Jakarta, Sabtu (2/5/2020).

Di sisi lain, Gugus Tugas juga mencatat adanya penambahan kasus terkonfirmasi positif Covid-19 sebanyak 292 orang.

Dengan demikian, hingga Sabtu (2/5/2020) kemarin, total kasus terkonfirmasi positif Covid-19 di Indonesia telah mencapai 10.843 kasus.

Selain itu, jumlah kasus meninggal akibat Covid-19 juga bertambah sebanyak 31 orang sehingga totalnya menjadi 831 orang.

Gugus Tugas mencatat, ada sejumlah faktor penyakit penyerta atau komorbiditas seperti hipertensi, diabetes, jantung dan penyakit paru-paru, yang turut memperburuk kondisi pasien hingga meninggal dunia.

Sementara itu, berdasarkan data yang diakses melalui laman Johns Hopkins University & Medicine pada Minggu (3/5/2020) pagi ini, tercatat sudah ada 3.424.254 kasus terkonfirmasi positif Covid-19 di 187 negara.

Kasus terbanyak masih ditempati oleh Amerika Serikat dengan total 1.132.315 kasus.

Sedangkan, angka kematian akibat penyakit yang ditemukan pertama kali di Wuhan, China itu telah mencapai 243,795 kasus di 187 negara.

Perkembangan Covid-19 di Bali
Pemerintah Provinsi Bali, melalui Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19, kembali menyampaikan perkembangan Penanganan Virus Disease Corona (Covid-19) di Provinsi Bali.

Per Sabtu (2/5/2020) kemarin, jumlah kumulatif pasien positif Covid-29 di Bali sebanyak 237 orang setelah ada penambahan kasus sebanyak 2 orang.

Keduanya merupakan WNI yang terinfeksi secara transmisi lokal.

Sementara jumlah pasien yang telah sembuh bertambah 8 orang, sehingga secara kumulatif jumlahnya menjadi 129 orang.

Adapun 8 orang yang dinyatakan sembuh pada Sabtu kemarin adalah WNI yang terdiri dari 5 orang Pekerja Migran Indonesia (PMI) dan 3 orang Non PMI.

Jumlah pasien Covid-19 yang meninggal tidak ada penambahan, yakni tetap berjumlah 4 orang. 

Hal ini disampaikan Sekretaris Daerah Provinsi Bali Dewa Made Indra yang juga sekaligus Ketua Harian Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Provinsi Bali, Sabtu (2/5/2020) melalui keterangan tertulisnya.

“Jumlah pasien positif dalam perawatan (kasus aktif) 104 orang yang berada di 9 rumah sakit, dan dikarantina di Bapelkesmas,” tambah Dewa Indra.  

Menurutnya jumlah angka positif di Bali sebagian besar masih didominasi oleh imported case, untuk transmisi lokal sejumlah 68 Orang. 

Hal ini berarti masih ada masyarakat yang tidak mengindahkan atau melakukan upaya-upaya pencegahan Covid-19, seperti pemakaian masker, mencuci tangan, physical distancing dan lainnya.

“Untuk itu, sekali lagi, dalam menekan kasus transmisi lokal maka masyarakat harus sadar dan disiplin dalam melakukan upaya pencegahan virus ini,” tegasnya.

Untuk memutus rantai penyebaran virus Corona maka perlunya semua pihak melanjutkan dengan penuh disiplin untuk menggunakan masker di tempat terbuka, karena penggunaan masker memiliki dua dua fungsi. 

Pertama, yakni bagi yang sakit (batuk dan flu) maka percikan/ droplex akan tertahan oleh masker yang menyebabkan percikan itu tidak akan keluar dan mengenai orang lain. 

Kedua, penggunaan masker bagi yang sehat maka akan terhindar (terutama pada wajah bagian hidung, mulut dan mata) dari percikan dari orang lain. 

Untuk menghindari penularan virus Corona maka kita harus disiplin/ rajin untuk mencuci tangan menggunakan air mengalir dan sabun. 

Karena penyebaran virus yang menempel pada benda tertentu yang kemudian kita sentuh dan menempel pada tangan akan lebih mudah hanyut melalui sabun dan air mengalir.

Selain itu hindari menyentuh bagian wajah terutama hidung, mulut dan mata setelah menyentuh benda tertentu dan sebelum mencuci tangan. 

Karena tiga indera dalam tubuh kita tersebut akan memudahkan bagi virus corona untuk masuk ke tubuh. (*)

Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved