Imam Masjid Mendengar Jerit Novel Baswedan Minta Tolong
Kemudian sekitar 7-8 menit usai Novel keluar masjid, barulah terdengar suara jeritan.
Imam Masjid Dengar Jerit Novel Baswedan Minta Tolong
TRIBUN-BALI.COM, JAKARTA – Pagi itu, pada Selasa, 11 April 2017, salat subuh berjemaah di Masjid Al-Ihsan, Jalan Deposito, Kelapa Gading, Jakarta Utara, baru saja selesai.
Para jemaah masjid kemudian melanjutkan ibadahnya dengan membawah wirid.
Namun, ketika para jemaat masjid sedang khusuk membaca wirid, tiba-tiba terdengar jeritan dari arah selatan masjid.
”Enggak tahu teriakan siapa. Teriakan sebagian minta tolong, jerit-jerit,” kata Nursalim, Imam Masjid Al-Ihsan, saat bersaksi di sidang kasus penyiraman air keras terhadap penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Novel Baswedan, di Pengadilan Negeri Jakarta Utara, Rabu (6/5/2020).
Nursalim bercerita, jemaat subuh saat itu cukup ramai hingga mencapai 2 saf. Novel salah satunya.
Namun selepas salat penyidik senior KPK itu pulang lebih dulu untuk mengantar anaknya sekolah.
Kemudian sekitar 7-8 menit usai Novel keluar masjid, barulah terdengar suara jeritan.
Nursalim menyatakan teriakan terdengar semakin keras ketika wirid dihentikan.
Berdasarkan kejadian itu, Nursalim bersama jemaah lainnya lantas keluar masjid.
"(Teriakan berasal dari) sebelah timur dari Jalan Deposito. Teriakan dari samping masjid," ujarnya.
Begitu Nursalim dan jemaat keluar, mereka mendapati Novel berjongkok di tempat wudu masjid sambil menyiramkan wajahnya dengan air keran.
Saat itu Novel sudah menanggalkan gamis yang ia gunakan dan menyisakan kaus oblong dan celana panjang putih.
”Pak Novel merintih kesakitan, kadang-kadang membaca tasbih kayak Allahu Akbar," ujarnya.
”Ada yang membantu Pak Novel. Pak Ramli, kita kenal dua orang," kata dia.
Saat itu Nursalim melihat kondisi mata Novel sudah tampak memar, khususnya di bagian kiri.