DBD di Denpasar Tembus 1.034 Kasus Sepanjang Januari Hingga Mei 2020
Sejak Januari 2020 hingga awal Mei 2020, jumlah kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kota Denpasar tembus 1.034 kasus
Penulis: Putu Supartika | Editor: Irma Budiarti
Laporan Wartawan Tribun Bali, I Putu Supartika
TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Sejak Januari 2020 hingga awal Mei 2020, jumlah kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kota Denpasar tembus 1.034 kasus.
Kasus DBD ini terus mengalami peningkatan setiap harinya.
Jumlah ini lebih tinggi dibandingkan kasus yang terjadi tahun 2019 pada periode yang sama.
Dari jumlah kasus ini, terbanyak terjadi di Sanur dengan kasus 87, disusul Sanur Kaja dengan 72 kasus, Padangsambian 66 kasus, Sesetan 64 kasus, serta Pemecutan Klod dengan 57 kasus.
“Bila dibandingkan dengan kasus DBD bulan Januari sampai dengan April 2019, kasus DBD dari bulan Januari sampai dengan April 2020 memang mengalami peningkatan,” kata Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan Kota Denpasar, IB Eka Putra saat dikonfirmasi Kamis (7/5/2020) siang.
Adapun jumlah kasus pada Januari hingga April 2019 sebanyak 592 kasus, dan meningkat tajam pada periode yang sama tahun ini.
Sehingga pihaknya meminta masyarakat untuk selalu waspada.
Untuk meminimalisir adanya kasus DBD di Kota Denpasar, fogging serentak pun telah dilaksanakan.
“Kami imbau masyarakat menjaga kebersihan lingkungan sekitar secra mandiri. Hal ini dapat dilaksanakan dengan Pemantauan Jentik Nyamuk Secara Berkala dan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) secara mandiri,” katanya.
Ia menambahkan, fogging hanya membasmi nyamuk dewasa, sedangkan jentik-jentik nyamuknya tidak terbunuh.
Sehingga meskipun sudah di-fogging berkali-kali, apabila jentik-jentik nyamuknya masih dibiarkan hidup maka kasus DBD akan tetap semakin meningkat.
“Fogging membasmi nyamuk hanya pada saat hari itu saja, besoknya bila ada nyamuk baru yang lahir dari jentik tidak akan terbunuh,” jelasnya.
Ia menambahkan, tempat-tempat penampungan air yang tidak bisa dikuras dibubuhi bubuk larvasida seperti abate setiap 2 hingga 3 bulan sekali.
“Karena itu mari lindungi anak-anak dan keluarga kita dengan melakukan PSN DBD secara rutin dan berkelanjutan dengan cara 3M -Plus minimal di rumah dan lingkungan rumah kita masing-masing,” katanya.
(*)