Berhenti Stalking Mantan Pacar di Media Sosial, Ini 5 Dampak Buruknya
Mematai-matai alias stalking mantan atau dikenal juga dengan istilah kepo melalui media sosial seringkali kita lakukan, terutama saat baru saja putus
Sebab, jika masih berteman dengan mantan di media sosial, Anda jadi tergoda untuk terus menerus mengetahui kehidupan Si Dia.
3. Tidak membicarakan mantan kekasih dengan orang lain
Minta anggota keluarga dan teman-teman terdekat untuk tidak lagi membicarakan kabar terbaru mengenai mantan kekasih.
Cara ini dapat meminimalisir untuk mengetahui kabar kehidupan sang mantan setelah putus cinta dari Anda melalui stalking atau kepo. Anda pun juga jadi lebih fokus untuk ‘sembuh’ dari luka patah hati.
4. Menyibukkan diri
Anda dapat menghabiskan waktu berkualitas dengan anggota keluarga dan teman-teman dekat. Misalnya, dengan pergi berbelanja atau melakukan wisata kuliner bisa menjadi pilihan kegiatan untuk menyibukkan diri.
Selain itu, Anda bisa menyalurkan energi dan waktu untuk melakukan hobi-hobi baru.
Misalnya, mengikuti kelas memasak, fotografi, atau bergabung dengan komunitas tertentu.
Dengan demikian, Anda jadi tidak punya waktu untuk stalking mantan.
5. Istirahat sejenak menggunakan media sosial
Jika cara-cara yang telah disebutkan di atas tidak kunjung berhasil membuat berhenti stalking mantan, mungkin ada baiknya kalau Anda beristirahat sejenak dari penggunaan media sosial.
Dengan memberi ruang pada diri sendiri, Anda jadi merasa lebih baik dan bisa kembali menggunakan media sosial dengan bijak di kemudian hari.
Apabila langkah-langkah di atas tidak dapat menghentikan kebiasaan stalking mantan pacar, mungkin ada baiknya berkonsultasi dengan ahlinya, seperti psikolog. (*)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "5 Efek Buruk Sering Stalking Mantan Pacar di Media Sosial"