Corona di Bali
Update Covid-19: 109 Pasien Positif dalam Perawatan di Bali, 3.063 Kasus Telah Sembuh di Indonesia
Jumlah pasien positif Covid-19 yang masih menjalani perawatan di Bali per Selasa (12/5/2020) kemarin sebanyak 109 orang.
Penulis: Widyartha Suryawan | Editor: Ady Sucipto
TRIBUN-BALI.COM - Jumlah pasien positif Covid-19 yang masih menjalani perawatan di Bali per Selasa (12/5/2020) kemarin sebanyak 109 orang.
Mereka dirawat di 10 rumah sakit dan dikarantina (Bapelkesmas dan BPK Pering).
Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Provinsi Bali per Selasa (12/5/2020) kemarin menyampaikan jumlah pasien Covid-19 yang sembuh bertambah 5 orang.
Kelima orang tersebut terdiri dari 3 orang Pekerja Migran Indonesia (PMI) dan 2 orang non PMI.
Dengan demikian, hingga Selasa kemarin sudah ada 215 orang yang dinyatakan sembuh Covid-19 di Bali.
"Jumlah pasien positif dalam perawatan (kasus aktif) 109 orang yang berada di 10 rumah sakit dan dikarantina," kata Ketua Harian Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Provinsi Bali, Dewa Made Indra dalam keterangan tertulisnya, Selasa (12/5/2020).
Gugus Tugas juga menumumkan adanya penambahan kasus positif Covid-19 di Bali sebanyak 14 kasus yang terdiri dari 1 orang PMI, 9 orang daerah terjangkit, dan 4 orang transmisi lokal.
Sehingga, per Selasa kemarin jumlah kumulatif pasien positif Covid-19 di Bali menjadi 328 kasus.
"Jumlah angka positif di Bali sebagian besar masih didominasi oleh imported case, untuk transmisi lokal sejumlah 123 Orang. Hal ini berarti masih ada masyarakat yang tidak mengindahkan atau melakukan upaya-upaya pencegahan Covid-19, seperti pemakaian masker, mencuci tangan, physical distancing dan lainnya," kata Dewa Made Indra.
Sementara itu, terkait dengan rencana penerapan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PKM) di Kota Denpasar, Pemkot Denpasar akan melakukan penjagaan pintu masuk Kota Denpasar tahap pertama mulai 15 Mei 2020.
Pada tahap pertama akan dilaksanakan penjagaan selama 45 hari hingga 30 Juni 2020.
Kepala Dinas Perhubungan Kota Denpasar, I Ketut Sriawan yang dikonfirmasi Selasa (12/5/2020) mengatakan pelaksanaan pengamanan tahap pertama ini bertujuan untuk menekan jumlah Orang Tanpa Gejala (OTG) dan Orang Dalam Pengawasa (ODP) di Kota Denpasar.
Termasuk juga menekan kasus transmisi lokal Covid-19.
"Artinya kita lakukan untuk tahap pertama dulu dengan menjaga di 8 titik. Nanti kami lihat bagaimana perkembangannya, akan disesuaikan. Kalau misalnya naik, akan dilakukan yang tahap kedua lagi. Kami intervensi transmisi lokal agar terjadi penurunan jumlah OTG dan ODP," katanya.
Selain menekan ODP dan OTG juga masih ditemukan banyak masyarakat yang belum disiplin dengan tidak menggunakan masker, tidak menjaga jarak, hingga operasional tempat usaha yang lebih dari pukul 21.00 Wita.